Santan Si IL RIDHO di Pasar Bawah Bukittinggi, Sumatera Barat.
Bisa dibeli mulai dari 1000 rupiah dan Jalangnya gratis loh!
Santan Si IL RIDHO cocok untuk kebutuhan sehari-hari rumah tangga kita dan siapa saja yang ingin melestarikan Kuliner Indonesia dan Kuliner Minang.
Santan Si IL RIDHO ingin membantu bangkitnya ekonomi rakyat Sumatera Barat dengan menyediakan santan rakyat berkualitas dan harga terjangkau. Santannyo rakyat!
Kami juga menyediakan kelapa parut, #airkelapa , #tempurung , sabuik kelapa, #bawang dan #kentang.
Santan Si IL RIDHO Bukittinggi 1 :
1. Di Pasar Bawah sebrang Surau Gonjong sebelah Kedai Kopi BELPAS.
Santan Si IL RIDHO Bukittinggi 2:
2. Di Pasar Bawah, jalan ke Pasar Daging Bukittinggi, tak jauh dari SATE MAK APAN
#santan
#Lontongpadang
#Bukittinggi
#Bukittinggiku
#Sumbarrancak
#Sumbar
#Padang
#Payakumbuh
#Batusangkar
#Mentawai
#dharmasraya
#sawahlunto
#padangpanjang
#solok
#pasaman
#pekanbaru
#jakarta
#jamgadang
#painan
#lembahharau
#pasamanbarat
#minang
#westsumatera
#sumbar_rancak
minangkabauku
Rabu, 18 Desember 2019
Minggu, 03 September 2017
Dari Dulu sampai Sekarang Bukittinggi selalu Unggul dalam Wisata
Bung Karno sangat mengagumi keindahan Danau Maninjau, Kabupaten Agam (dahulu Bukittinggi dan Agam merupakan satu kabupaten. Danau Maninjau tak jauh dari Bukittinggi. Kekaguman tokoh nasional itu dapat kita simak lewat sajak beliau yang terkenal:
Jangan dimakan arai pinang,
Kalau tidak dengan sirih hijau.
Jangan datang ke Ranah Minang,
Kalau tidak singgah ke Maninjau.
Soekarno, Juni 1948
Hindari Calo di Bandara Minangkabau
Dari
Padang Langsung naik travel ERTE Travel (tersedia dari Bandara Minangkabau,
Padang Kota, Bukittinggi, dll). Kalo dari Bandara telfon saja: 0823 8904 4406/0852
7147 7576. Jika kita di Bukittinggi, kantor ERTE Travel berada di Simpang Jambu
Air Nomor 58 B (0752-34303/628339) dan (0853 5516 1234/0812 7708 7501). Dan
jika kita di Kota Padang, kantornya berada di Jalan Raden Saleh No. 53 (0852 6434
4000/0813 7245 1100). Tarifnya, Insya Allah bersahabat, mobilnya APV. ERTE
akan antar anda sampai ke tujuan. Ini pengalaman penulis.
Trik
Wisata Bukitinggi
Mengunjungi Bukittinggi anda bisa sekaligus mengunjungi Kabupaten Agam
Tak jauh dari Bukittinggi, ada Jam Gadang, Pasar Atas Perbenlanjaan Songket dan Pakaian khas Minang yang pernah di kunjungi oleh Presiden SBY, Pasar Putih (Sentra Barang Bekas), Pasar Batu Akik, Pusat Pengrajin Perak (Pengrajin Perak juga banyak di Koto Gadang. Tak jauh dari Bukittinggi), Kebun Binatang Bukittinggi (Memiliki Jembatan Limpapeh, Rumah Gadang, Museum Zoologi) dari Kebun Binatang kita bisa langsung menyebrang ke Benteng Fort de Cock, dari Benteng Fort de Cock kita melintasi Rumah Makan Family, hotel-hotel (hotel yang terkenal: Rocky Hotel, The Hill Hotel), selain itu masih ada hotel lainnya tetapi berada di pinggiran Bukittinggi. Hotel di pinggiran Bukittinggi yang terkenal Hotel Nikita, Hotel Pusako, dll (Bukittinggi daerah seribu hotel dan penginapan).
Tarusan Kamang tak jauh dari Bukittinggi, di jalan menuju Tarusan Kamang kita akan melewati Makam Tuanku Nan Renceh (teman seperjuangan Tuanku Imam Bonjol).
Tak jauh dari kawasan Rocky hotel jika kita melewati turunan kita akan menuju ke arah Janjang Koto Gadang, lalu turun kebawah ada kuliner khas Minang itik cabe ijo (sekarang banyak tempat nongkrong yang enak dan nyaman di kawasan dekat itik cabe ijo), Rumah Pohon Abdul, Taruko Cafe dan Resto (ada pemandangan Indah di sini. Seperti: sungai, bukit yang terkurung).
Di Koto Gadang anda akan menemukan banyak pengrajin perak, sampai dengan songket di rumah songket Amai Setia yang digagas Rohana Kudus (wartawan perempuan pertama Indonesia).
Danau Maninjau, kelok 44, Ambun Tanai, resort didekat ini ada Nuansa Maninjau Resort.
Lalu jika kita terus akan menjumpai kampung ulama besar (ketua MUI pertama) Prof. Dr. HAMKA dan penulis terkenal A. Fuadi. HAMKA menulis Tafsir Al Azhar, lahir di salah satu desa di sekitar danau Maninjau, yaitu Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Tahun 2000, museum Rumah Kelahiran Buya Hamka, dibangun, menghadap danau maninjau.
Ini diantara keunggulan Bukittinggi:
Jika dari
Bandara Minangkabau ke Bukittinggi kita akan bisa singgah dulu untuk saksikan keindahan
Air Terjun Lembah Anai di tepi jalan dan singgah di Malibo Anai Resort. Di sana
ada tempat pemandian yang asik (Pemandian Tirta Alami) yang terbuka untuk umum.
Bukittinggi
adalah tanah founding father Republic of Indonesia
Di Bukittinggi terdapat jejak-jejak Proklamator Bung Hatta. Diantaranya rumah kelahirannya di dekat Masjid Baitul Jalal, perpustakaan Bung Hatta, dan Monumen Bung Hatta di dekat DPRD Kota Bukittinggi
Di Bukittinggi terdapat jejak-jejak Proklamator Bung Hatta. Diantaranya rumah kelahirannya di dekat Masjid Baitul Jalal, perpustakaan Bung Hatta, dan Monumen Bung Hatta di dekat DPRD Kota Bukittinggi
Bukittinggi pernah menjadi Ibukota Indonesia
Di Bukittinggilah pertama kali diterbangkan pesawat nasional. Pesawat yang dibeli dari sumbangan seluruh rakyat minang. Monumen Nasional AVRO ANSON tak jauh dari kantor walikota Bukittinggi yang baru menjadi saksinya.
Bukittinggi ada monumen nasional. Monumen yang terkenal selain AVRO ANSON dan Monumen Bung Hatta adalah monumen pahlawan tak dikenal.
Bukittinggi ada monumen nasional. Monumen yang terkenal selain AVRO ANSON dan Monumen Bung Hatta adalah monumen pahlawan tak dikenal.
Bukittinggi sejuk
Bukittinggi memiliki tempat wisata yang saling
berdekatan.
Bukittinggi memiliki kantor walikota yang bisa menjadi tempat wisata kemerdekaan, wisata membaca dan wisata alam. Di dekat kantor walikota Bukittinggi ada makam pahlawan, ada perpustakaan Bung Hatta
Bukittinggi memiliki cafe-cafe yang banyak dikunjungi turis asing. Bisa kita temui di Kawasan Kampung Cina.
Bukittinggi memiliki kantor walikota yang bisa menjadi tempat wisata kemerdekaan, wisata membaca dan wisata alam. Di dekat kantor walikota Bukittinggi ada makam pahlawan, ada perpustakaan Bung Hatta
Bukittinggi memiliki cafe-cafe yang banyak dikunjungi turis asing. Bisa kita temui di Kawasan Kampung Cina.
Di pusat
Kota Bukittinggi lokasi pasar saling berdekatan dengan tempat wisata.
Bukittinggi
memiliki hotel/tempat penginapan yang dekat dengan lokasi wisata
Berwisata
ke Bukittinggi kita akan semakin mencintai Indonesia, meneladani Bung Hatta,
membaca buku di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta.
Di
Bukittinggi sudah ada gojek.
Bukittinggi
kota yang bersih, sudah berkali-kali meraih adipura.
Sudah
banyak tempat parkir yang layak di Bukittinggi. Seperti di depan Gedung DPRD
Kota Bukitttinggi.
Banyak
kuliner enak di Bukittinggi. Bisa ke los lambuang, Rumah Makan Simpang Raya,
Sederhana, Family Raya, dll. Jika sore menjelang malam telah tiba banyak
kuliner enak juga di Kampung Cina/Bawah Jembatan Limpapeh.
Masih banyak keunggulan Kota Bukittinggi. Inilah kira-kira yang menyebabkan dari dulu sampai sekarang Bukittinggi selalu unggul dalam wisata. Bukittinggi akan semakin unggul dan cepat diakses jika nanti telah selesai proyek tol sumatera, reaktivasi kereta api. Dan jika Bukittinggi memiliki seorang pemimpin yang gigih untuk wujudkan bandara di Bukittinggi. Bukittinggi akan semakin unggul jika didukung bandara.
Rumah Gadang Nantigo Homestay
Jika bosan dengan keramaian di Bukittinggi. Hubungi 0811-842-676. Jika nomor tidak bisa dihubungi
klik aja google. Dengan menghubungi nomor itu kita bisa menginap di sebuah rumah gadang di perkampungan Jambak, Jorong
Koto Marapak, Nagari Lambah, Kecamatan IV Angkek, Kabupaten Agam. Alamat
sepanjang itu mengantarkan kita ke sebuah rumah gadang di kampung yang tenang
30 menit ber kendara dari Bukittinggi berlatarbelakangkan Gunung Marapi dan
Gunung Singgalang. Di dekat rumah ini pernah menjadi lokasi syuting film
nasional.
Rumah itu berdiri di kampung tempat
lahirnya beberapa ulama seperti Prof Zakiah Daradjat dan Mawardi Labay Al
Sulthany. Kehidupan masyarakatnya adalah bersawah, berkebun, dan
juga beternak. Di kampung yang malam harinya lengang, hanya dijumpai beberapa
orang di jalan atau serombongan orang yang baru pulang dari masjid.
Rumah Gadang Nantigo Homestay namanya, begitu nama rumah yang dibangun hampir seratus tahun yang lalu itu, tampil manis. Pada eksteriornya rumah gadang tujuh ruang itu berwarna oranye, terlihat manis dan feminin dengan latar depan nya taman dengan bunga-bunga dahlia bermekaran. Tak hanya pada bangunan dan interiornya. Tapi, juga perabot rumah tangganya, kursi sedan, lemari-lemari kayu seperti di rumah nenek buyut dulu. Bahkan, tempat tidur berkelambu mengingatkan kita pada zaman Siti Nurbaya.
Rumah Gadang Nantigo Homestay namanya, begitu nama rumah yang dibangun hampir seratus tahun yang lalu itu, tampil manis. Pada eksteriornya rumah gadang tujuh ruang itu berwarna oranye, terlihat manis dan feminin dengan latar depan nya taman dengan bunga-bunga dahlia bermekaran. Tak hanya pada bangunan dan interiornya. Tapi, juga perabot rumah tangganya, kursi sedan, lemari-lemari kayu seperti di rumah nenek buyut dulu. Bahkan, tempat tidur berkelambu mengingatkan kita pada zaman Siti Nurbaya.
Sabtu, 02 September 2017
Masjid Baiturrahman, Wisata Religi Terbaru Kota Padang
Masjid Baiturrahman
terletak di Jalan Prof. Dr. Hamka No. 20
Padang mulai viral. Pembangunan masjid berasal dari Yayasan
Baiturrahmah. Masjid ini diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Wapres
berpesan masjid yang berada di lingkungan kampus ini harus berbeda dengan
masjid-masjid lain. Masjid ini hendaknya memberikan harapan tentang masa depan
dan persatuan (Republika, 2017). Masjid
ini memiliki gaya arsitektur Timur Tengah, masjid ini banyak dikunjungi dan
mulai mencuat menjadi tempat wisata religi, seperti Masjid Raya Sumatera Barat
yang menjadi ikon Sumbar. Keberadaan masjid ini sangat mendukung Sumatera Barat
yang merupakan wilayah wisata halal terbaik dunia.
Selain
itu dengan keberadaan masjid ini akan mencerminkan masyarakat yang berfalsafah
“Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”. Bagi masyarakat Sumatera
Barat, masjid adalah sesuatu yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan. Sudah
saatnya ajakan kembali ke surau bergema kembali. Jangan hanya jadikan masjid
sekedar tempat beribadah saja. Teladani nabi, masjid adalah tempat untuk
mewujudkan masyarakat yang madani.
Pencetus dari lahirnya Universitas Baiturrahman yang memiliki Masjid Baiturrahman adalah Haji
Amran St Sidi Sulaiman (Haji Amran). Haji Amran termotivasi membangun dunia pendidikan Sumatera Barat dari harapan orangtuanya Haji Nurdin. Haji Nurdin berharap anaknya untuk
peduli pendidikan dan mengelola bisnis pendidikan. Selain itu, Haji Amran
termasuk keluarga besar Muhammadiyah yang menyeimbangkan kehidupan dunia dan
akhirat.
Haji Amran yang dilahirkan, 20
september 1929 lalu di Padang Panjang, sukses dan berhasil mendirikan sekolah
mulai dari TK sampai perguruan tinggi. Bahkan
mahasiswaya datang dari luar Sumatera Barat. Awal Haji Amran membangun
perguruan tinggi yang bernaung di Yayasan Pendidikan Baiturrahmah dengan
mendirikan Fakultas Kedokteran Gigi satu-satunya di Pulau Sumatera untuk saat
sekarang.
Universitas Baiturrahmah telah
mempunyai berbagai fakultas dan program studi ; Fakultas Kedokteran Gigi,
Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program D
III Kebidanan, Program D III Teknik Radiodiagnostik & Radioterapi.
Dilengkapi dengan sebuah Mesjid yang indah dan Rumah Sakit Islam Siti
Rahmah. Reputasi akademik Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan
Fakultas Kedokteran (FK), 1998 telah memperoleh status B dari Badan
Akreditasi Nasional (BAN) dan Fakultas Ekonomi mendapat peringkat C. Sampai
tahun 2002 saja. Bahkan, Universitas Baiturrahmah telah berhasil melahirkan
lebih 1.400 sarjana program S1 dan D III.
Haji
Amran memulai kehidupannya dengan menjual minyak tanah eceran, sampai meningkat
terus menjadi agen. Perjalanan bisnis Haji Amran kian menggeliat begitu
mendapat kesempatan menjadi agen PT Semen Padang dan agen garam, 1962 lalu.
Bahkan, rekan-rekan Haji Amran menyebut dirinya sebagai Raja Garam. Selain itu
H. Amran juga pernah berjualan kain dikaki lima pasar Mambo (kini
Koppas plaza) Pasar Raya Padang. Selain sibuk berbisnis, ternyata Haji
Amran juga meneruskan pendidikannya di Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum
Universitas Andalas Padang. Setelah berhasil
meniti karier dalam bisinis, maka 1952 Haji. Tekad membara yang diimbangi
dengan ketaqwaan, termasuk salah satu kunci kesuksesan Haji Amran dalam
membangun menara gading bisnisnya.
Begitu pemerintah Sumatera Barat mengambil alih
distribusi garam, tak membuat H. Amran si Raja Garam patah semnagat dalam dunia
bisnis. Bahkan, 1976 Haji Amran beralih ke dunia transportasi dengan
mengelola 40 unit kendaraan City Ekspress. Kemudian, 1978 Haji Amran membuka
pula toko AC-DC Elektronik Servis di Jalan Muhammad Yamin, serta rumah foto.
Itulah sekelumit kisah Masjid Baiturrahman. Mari
berwisata religi ke Masjid Baiturrahman Padang. Ini merupakan tempat wisata
religi terbaru di Kota Padang. Semoga semakin banyak lahir pemuda-pemudi Sumatera
Barat yang peduli pendidikan. Apalah kekayaan hakiki Sumatera Barat selain
industri pendidikan yang telah terbukti banyak lahirkan guru bangsa hingga
ulama kharismatik dari Ranah Minang.
Segera Bangun Kereta Api & Bandara di Bukittinggi
Kota Bukittinggi pada zaman
kolonial Belanda disebut dengan Fort de Kock dan dahulunya dijuluki sebagi
Parijs van Sumatra selain kota sejarah kota Bukittinggi juga dikenal akan
pariwisatanya dengan pemandangan yang indah, pegunungan yang elok, ngarai yang
eksotis, kota ini memiliki hubungan persaudaraan yang baik dengan Seremban di
Negri Sembilan, Malaysia yang disebut juga dengan kota kembar / kota bersaudara
(Sister City) Yang disepakati melalui upacara Peresmian dan penanda tanganan
pernyataan bersama Kota Bersaudara antara Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat
II Bukittinggi, Propinsi Sumatera Barat, Indonesia dengan - Majelis Perbandaran
Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia, yang dilangsungkan tanggal 6 Desember 1986
di Bukittinggi.
Kota Bukittinggi dibangun pada
tahun 1784. Pembangunan ini ditandai dengan pembangunan cikal bakal kota
Bukittinggi yaitu dimulai darisebuah
pasar, yang didirikan
dan dikelola oleh
para penghulu Nagari
Kurai. Pada awalnya Pasar itu diadakan setiap hari Sabtu, kemudian
setelah semakin ramai diadakan pula setiap hari Rabu. Oleh karena pasar itu
terletak di salah satu bukit yang tertinggi maka lama kelamaan berubah menjadi
Bukittinggi. Akhirnya nama Bukittinggi itu pun digunakan untuk menyebut pasar,
sekaligus masyarakat Nagari
Kurai. Sebelum kedatangan
Belanda di daerah Dataran Tinggi Agam (1823), pasar Bukittinggi telah
ramai didatangi oleh pedagang dan penduduk sekitarnya. Sampai sekarang kegiatan
pasar Bukittinggi tetap hidup. Banyak juga pedagang berasal dari luar daerah
Bukittinggi. Ini menandakan Bukittinggi menjadi kota penting bagi perekonomian
Sumatera Barat.
Peran Bukittinggi dalam bidang
pariwisata juga sangat penting. Sebagaimana yang kita ketahui pariwisata adalah
suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan
dari suatu tempat ke tempat lain. Dengan maksud bukan untuk berusaha atau
mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menikmati
perjalanan tersebut untuk bertamasya dan rekreasi serta dalam memenuhi keinginan
yang beraneka ragam (Yoeti, 1993). Undang-undang republik Indonesia
No. 10 tahun 2009, Bab II pasal 3, menyatakan bahwa kepariwisataan berfungsi
memenuhi kebutuhan jasmani, rohani serta intelektual setiap wisatawan dengan
rekreasi dan perjalanan serta meningkatkan pendapatan Negara untuk mewujudkan
kesejahteraan rakyat, Pariwisata diharapkan dapat memacu dan memobilitas
pertumbuhan perekonomian masyarakat, jika keindahan alam ini dikelola dengan
baik maka akan menghasilkan income dan meningkatkan pembangunan yang
berkelanjutan terhadap daerah-daerah tersebut.
Dalam Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) menempatkan 50 Destinasi Pariwisata (DPN)
yang tersebar di 33 provinsi, dan 88 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
(KSPN) yang mencakup 50 DPN. secara rinci dijelaskan dalam ayat 1 dan 2 pasal
10 PP No. 50 tahun 2011, dan kota Bukittinggi termasuk kedalam salah satu
target daerah DPN tersebut, sekaligus didukung oleh perda nomor 25 tahun 1987
sebagai daerah Pengembangan Pariwisata dan Kota Tujuan Wisata utama di Propinsi
Sumatera Barat dengan dicanangkannya kota Bukittinggi sebagai “Kota Wisata”
terhitung semenjak tanggal 11 Maret 1984.
Bidang Kepariwisataan ditetapkan
sebagai potensi unggulan daerah Kota Bukittinggi adalah berangkat dari kondisi
alam dan geografis Kota Bukittinggi itu sendiri. Posisinya yang strategis
merupakan segitiga perlintasan menuju daerah utara, timur dan selatan Sumatera.
Serta dengan dikelilingi oleh tiga gunung yaitu Gunung Marapi, Singgalang dan
Sago seakan menjadi tonggak penyangga untuk memperkokoh kota Bukittinggi.
Inilah yang menyebabkan kota Bukittinggi disebut juga sebagai “Kota Tri Arga”
yang memiliki cuaca berhawa sejuk.
Disamping itu Bukittinggi juga
dilengkapi dengan peninggalan sejarah yang dapat diketgorikan sebagai keajaiban
seperti, Lobang Jepang, benteng Fort De Kock, jam Gadang, Rumah Kelahiran Bung
Hatta, Museum Tri Arga dan lain sebagainya. Hal ini membuktikan Bukittinggi
sebagai kota tua yang sarat dengan sejarah, salah satunya yang selalu melekat
dengan sejarah bangsa yaitu Bukittinggi menjadi Ibu Kota Republik pada masa
kemerdekaan Indonesia yang di kenal dengan pemerintahan darurat republik
Indonesia (PDRI) pada bulan Desember 1949 – Juli 1950. Kota ini berada di
tengah-tengah dan berbatasan langsung dengan kecamatan-kecamatan yang ada di
kabupaten agam dan memiliki akses perlintasan dari dalam dan luar provinsi
Sumatera Barat
Selain adanya dukungan sejarah, pemerintah
serta dukungan alam. Wisata Bukittinggi juga mendapat pengakuan dari traveler
atau wisatawan. Pesona keindahan kota dengan hawa sejuk (dingin) ini
mengalahkan daya tarik Bandung, Yogyakarta bahkan Jakarta hingga Denpasar di
Bali yang selama ini disebut-sebut sebagai kota favoritnya para traveler, baik
wisatawan nusantara (Winus) maupun wisatawan mancanegara (Wisman). Bukittinggi menduduki
peringkat pertama dalam jajak pendapat tentang persepsi "Kota Terindah
(The Most Beautiful City) di Indonesia (Theranking.com, 2014). Oleh karena itu
membutuhkan dukungan fasilitas pendukung, dalam hal ini penulis menyarankan
adanya bandara dan reaktivasi kereta api di Bukittinggi. Dengan menggunakan
pesawat terbang dan kesedian bandara
serta adanya kereta api akan mendukung banyaknya wisatawan untuk datang
ke suatu daerah.
Perkembangan pariwisata di
Bukittinggi didukung letak strategis kota ini yang berada di tengah Provinsi
Sumatera Barat dan merupakan daerah transit antara Sumatera Bagian Utara,
Selatan, dan Timur sehingga menjadikan kota ini sebagai pusat jasa dan
perdagangan, pusat industri rakyat/kerajinan rakyat, pusat pelayanan kesehatan,
hingga berkembang menjadi kota pilihan penyelenggara berbagai kegiatan seminar,
lokakarya, pendidikan, dan pelatihan di Provinsi Sumatera Barat (Nawawi, 2005).
Jumlah pengunjung wisata ke Bukittinggi semakin meningkat
dari tahun ke
tahun.
Semakin meningkatnya jumlah pengunjung seharusnya memacu pemerintah
daerah Bukittinggi mengupayakan peningkatan fasilitas wisata
untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung yang dapat menunjang kegiatan wisata,
seperti pembangunan penginapan (hotel), penyediaan rumah makan (restoran),
pengadaan jasa perjalanan wisata hingga penjualan kerajinan rakyat serta
membangun bandara dan mengaktifkan kembali kereta api.
Mengenai fasilitas pariwisata
disuatu lokasi menjadi dua bagian yaitu fasiliatas primer dan penunjang. Dengan
adanya kondisi jalan yang berkualitas baik dan bertata rapi, maka jumlah
wisatawan yang akan mendatangi suatu daerah wisata akan semakin banyak dan juga
untuk menunjang mobilitas wisatawan di daerah wisata selama masa liburannya.
(Jansen-Verbeke,1995). Apalagi jika didukung dengan fasilitas penunjang wisata berupa
bandara dan kereta api.
Dari segi alam, penulis melihat
wisata Bukittinggi belum terlalu memanfaatkan alam seperti perbukitan dan
sungai. Bukittinggi sangat kaya dengan bukit. Bukittinggi terdiri dari
bukit-bukit dan lembah-lembah, yang terdiri dari 27 bukit yang populer, yaitu :
Bukit Mandiangin, Bukit Ambacang, Bukit Upang- upang, Bukit Pauah, Bukit Lacia,
Bukit Jalan Aua Dalam Pasa, Bukit Cindai, Bukit Campago, Bukit Gumasik, Bukit
Gamuak, Bukit Guguak Bulek, Bukit Sangkuik, Bukit Apit Bukit Pinang Sabatang,
Bukit Malambuang, Bukit Cubadak Bungkuak, Bukit Sarang Gagak, Bukit Tambun
Tulang, Bukit Cangang, Bukit Parit Natuang, Bukit Paninjauan, Bukit Sawah
Laweh, Bukit Batarah, Bukit Panganak, Bukit Kandang Kabau, Bukit Gulimeh. Kota
Bukittinggi terletak relatif sangat dekat dengan beberapa gunung api aktif,
yaitu Gunung Singgalang, Gunung Merapi dan Gunung Tandikat.
Daerah sungai yang terdapat di Kota Bukittinggi merupakan sungai- sungai dengan lebar 6 m hingga 12 m serta sungai-sungai yang relatif lebih kecil. Sungai-sungai/batang yang mengalir yaitu : Di daerah Kota Bukittinggi: Batang Tambuo dengan lebar sungai 7 m, Batang Agam dengan lebar sungai 6 m, dan Batang Sianok dengan lebar 12 m. Lalu di daerah sekitar Kota Bukittinggi: Sungai Batang Air Katiak, Sungai Batang Serasah, dan Sungai Batang Agam. Apabila wilayah perbukitan dan sungai di Bukittinggi dikelola akan memunculkan wisata baru di Bukittinggi.
Bagi yang gemar berwisata kuliner
kota Bukittinggi juga menawarkan jajanan yang memanjakan lidah, karena terdapat
beragam makanan seperti nasi kapau, kerupuk sanjai dan berbagai makanan lain
nya yang berasal dari kota Bukittinggi. Bukittinggi dikenal juga sebagai pusat
perbelajaan yang terdapat di pasar atas dekat objek wisata jam gadang dan juga
di pasar aur. Di pasar atas banyak menjual cendera mata khas Kota Bukittinggi
yang dapat dijadikan buah tangan oleh wisatawan lokal maupun asing. Pasar aur
merupakan pusat grosir yang terkenal cukup murah di Sumatera Barat, harga nya
jauh lebih murah dibandingkan membeli langsung di pusat objek wisata di pasar
atas.
Kita sama-sama mengetahui diakhir
Januari 2013, diresmikan Janjang Koto Gadang yang selesai direvitalisasi oleh
Tokoh Parantauan Minang dibawah koordinator Tifatul Sembiring yang waktu itu
masih menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika, janjang tersebut kemudian
terkenal juga dengan Great Wall of Koto Gadang. Ini adalah objek wisata baru
yang mendapat respon luar biasa dari masyarakat pencinta traveling. Kemudian
tidak puas sampai di situ, di akhir tahun 2013, muncul lagi destinasi baru
lainnya berupa objek wisata revitalisasi dari Janjang Saribu. Revitalisasi
Pasar Banto, dan revitalisasi sarana Parkir Wowo juga telah dilakukan pada masa
Ismet Amzis.
Pekerjaan rumah yang belum terselesaikan
adalah Pembangunan Museum Sejarah Alam Bawah Tanah (MUSSABATA) yang belum
terujud meskipun benda-benda contennya sudah disumbangkan oleh Institut
Teknologi Bandung, Universitas Goethe Germany dan museum geologi dunia lainnya.
Islamic Centre baru sebatas fondasi dan tonggak mesjidnya. Mengingat saat ini Bukittinggi
bukanlah pemain tunggal wisata di Sumatera Barat. Dalam dekade 2004-2013 ini
tumbuh dan berkembang objek-objek wisata baru sebagai “pesaing” Kota
Bukittinggi sebagai Kota Wisata. Diantaranya kota Padang Panjang yang
berkembang setelah direvitalisasinya kawasan Minangkabau Village menjadi objek
wisata modern Minang Fantasi, Kota Sawahlunto dengan Kota Wisata Tambang yang
Berbudaya, dan kota/kabupaten lain yang berlomba-lomba mempromosikan objek
wisatanya, apalagi setelah berlangsungnya Even Internasional Tour de Singkarak
(TDS) yang melibatkan beberapa Daerah di Sumatera Barat.
Apalagi telah diberhentikanya
kontrak kerjasama iklan dengan perusahaan rokok sebagai bagian dari peraturan
daerah No 1 tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) terhitung sejak
tanggal 1 desember 2014 maka pendapatan asli daerah (PAD) kota Bukittinggi
bakalan berkurang dari pendapatan pajak reklame rokok. Memacu pembangunan wisata-wisata
baru dengan dibarengi pembangunan bandara dan reaktivasi kereta api sangat mendesak
bagi Bukittinggi. Tujuannya sangat mulia, yaitu agar Bukittinggi dapat bersaing
menghadapi kompetiter di tingkat lokal, regional maupun internasional kedepannya.
Oleh karena itu dinas Kebudayaan dan Pariwisata maupun Pemerintah Daerah tidak
bisa bergerak sendiri, begitu juga mitra kerja dan pelaku pariwisata baik yang
bergerak di bidang jasa perhotelan, traveller, usaha kuliner, assesories,
atraksi budaya dan seni, serta masyarakat sekitar objek wisata yang bersentuhan
langsung dengan pariwisata. Untuk itulah sudah tepat Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Bukittinggi menggagas suatu gerakan Pariwisata Berbasis Masyarakat
(Community base Tourism), yang secara sederhana dapat diterjemahkan menjadi
gotong-royong dalam membangun wisata Bukittinggi.
Kita berharap pemerintah
Bukittinggi yang saat ini dipimpin Ramlan-Irwandi dan Ketua DPRD Beny Yusrial, agar
lebih memberikan perhatian khusus bagi pembangunan dan pengembangan
kepariwisataan di kota Bukittinggi dengan mengalokasikan anggaran untuk
menunjang pembangunan dan pengembangan kepariwisataan di Kota Bukittinggi yang
termasuk pada potensi unggulan bagi kota Bukittnggi dan merupakan penyumbang
PAD terbesar Kota Bukittinggi, serta meningkatkan kerjasama dengan investor
baik dalam dan luar negri untuk pembangunan dan pengembangan kepariwisataan di
Kota Bukittinggi.
Pembangunan sektor pariwisata perlu
dikembangkan dan ditingkatkan karenajika ditinjau dari aspek sosial ekonomi
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, perluasan kesempatan kerja,
meningkatkan pendapatan pemerintah, peningkatan penerimaan devisa dan
meningkatkan kewirausahaan Nasional. Mari kita sama-sama berjuang mewujudkan
mimpi menghadirkan bandara dan mengaktifkan kembali kereta api di Bukittinggi.
Kenapa Aung San Suu Kyi Tidak Membela Rohingya?
Konflik sipil di Myanmar telah berlangsung lebih dari 60
tahun, mendiskriminasi orang Rohingya. Ini sungguh melanggar Hak Asasi Manusia
(HAM). Karena hak kewarganegaraan adalah hak asasi yang dijamin dan dilindungi
hukum internasional. Bahkan di dalam Pasal 15 ayat (1) dan (2) Deklarasi
Universal HAM 1948 ditegaskan bahwa setiap orang berhak atas sesuatu
kewarganegaraan dan tidak seorang pun dengan semena-mena dapat dicabut
kewarganegaraannya atau ditolak hanya untuk mengganti kewarganegaraannya.
Baru-baru ini, militer Myanmar telah melakukan serangan
balasan terhadap Rohingya, setelah pos polisi dan sebuah pangkalan militer
diserang pada akhir Agustus 2017 oleh Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA).
Kelompok ini dianggap sebagai organisasi "teroris" oleh pemerintah
Myanmar. Menurut kelompok Krisis Internasional, ARSA memiliki hubungan dengan
Rohingya yang tinggal di Arab Saudi.
Rohingya kelompok etnis Muslim yang telah tinggal berabad-abad
di mayoritas Myanmar Buddha. Saat ini, ada sekitar 1,1 juta Muslim Rohingya
yang tinggal di negara Asia Tenggara. Rohingya tidak dianggap sebagai salah
satu dari 135 kelompok etnis resmi negara tersebut dan telah ditolak
kewarganegaraannya di Myanmar sejak tahun 1982, yang telah secara efektif
membuat mereka tanpa kewarganegaraan.
Tak lama setelah kemerdekaan Myanmar dari Inggris pada
tahun 1948, Undang-undang Kewarganegaraan Myanmar disahkan, menentukan etnis
mana yang bisa mendapatkan kewarganegaraan. Menurut laporan tahun 2015 oleh
Klinik Hak Asasi Manusia Internasional di Yale Law School, Rohingya tidak
disertakan. Pada saat kudeta militer 1962 di Myanmar, keadaan Rohingya semakin
sulit. Semua warga negara diminta untuk mendapatkan kartu registrasi nasional.
Rohingya, bagaimanapun, hanya diberi kartu identitas asing, yang membatasi
pekerjaan dan kesempatan pendidikan yang dapat mereka kejar dan dapatkan.
Pada tahun 1982, sebuah undang-undang kewarganegaraan baru
disahkan, yang secara efektif membebaskan Rohingya tanpa kewarganegaraan. Di
bawah hukum, Rohingya kembali tidak dikenal sebagai salah satu dari 135
kelompok etnis di negara ini. Undang-undang tersebut menetapkan tiga tingkat
kewarganegaraan. Untuk mendapatkan tingkat yang paling dasar (naturalisasi
kewarganegaraan), harus ada bukti bahwa keluarga seseorang tinggal di Myanmar
sebelum tahun 1948, serta kelancaran salah satu bahasa nasional. Banyak
Rohingya kekurangan dokumen semacam itu karena tidak tersedia atau ditolak oleh
mereka.
Sejak tahun 1970an, sejumlah tindakan keras terhadap
Rohingya di Negara Bagian Rakhine telah memaksa ratusan ribu orang untuk
melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh, serta Malaysia , Thailand,
Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Selama tindakan keras
tersebut, para pengungsi sering melaporkan pemerkosaan, penyiksaan, pembakar
dan pembunuhan oleh pasukan keamanan Myanmar.
Organisasi Internasional tak berdaya terhadap Myanmar.
Myanmar tetap saja melakukan hal yang tak menyenangkan pada Rohingya. Kita
sudah tahu semua apa yang dilakukan Myanmar melanggar. Solusi preventif terus
dijalankan. Kita takutkan adalah kawasan ASEAN menjadi tidak damai lagi.
Beberapa konflik terus dicoba untuk mengganggu stabilitas ASEAN. Indonesia tak
terpancing.
Umat Islam sedang sakit. Sakit itu berasal dari derita
Rohingya. Kasihan umat Islam dunia. Tak bisa lakukan lobi apa-apa terkait
masalah kemanusiaan Rohingya. Paling hanya mengkritik di media yang tak
hasilkan apa-apa. Tapi itu lebih baik daripada diam. Apakah derita Rohingya ini
akan sama dengan derita Palestina. Derita Palestina belum juga selesai.
Dari derita Rohingya kita harusnya bersyukur dan
sungguh-sungguh menjaga Indonesia. Agar Indonesia bisa jadi milik semua rakyat
Indonesia tanpa diskriminasi. Myanmar harus memperhatikan adab
memperlakukan warga negaranya. Dengan diberikannya hak kewarganegaraan penuh
kepada Rohingya dan pengakuan Rohingya sebagai bagian bangsa Myanmar, akan
mempercepat penyelesaian permasalahan Rohingya.
Aung San Suu Kyi sebagai peraih Nobel Perdamaian pun
tidak memiliki kendali atas militer namun telah dikritik karena kegagalannya
untuk mengutuk kekuatan sembarangan yang digunakan oleh tentara, dan juga
membela hak-hak lebih dari satu juta Rohingya di Myanmar. Pemerintah Aung San
Suu Kyi sering menolak akses wartawan dan pekerja bantuan ke Negara Bagian
Rakhine. Kantor Aung San Suu Kyi juga menuduh kelompok bantuan membantu mereka
yang dianggap sebagai "teroris".
Selain itu negara tersebut juga menolak visa kepada anggota
penyelidikan PBB yang menyelidiki kekerasan tersebut dan dugaan pelanggaran di
Rakhine yang bertujuan untuk menahan mereka yang bertanggung jawab. Jika para
pemimpin Myanmar serius dalam mengakhiri perang sipil dan budaya impunitas di
negara tersebut, mereka harus melakukan segalanya dengan kekuatan mereka untuk
bekerja sama dengan misi PBB. Jika tidak, Myanmar berisiko mendapat cap
internasional sebagai " negara paria", seperti Korea Utara dan Suriah
jika hal itu tidak memungkinkan PBB untuk menyelidiki dugaan kejahatan.
Untuk menjawab pertanyaan kenapa Aung San Suu Kyi tidak
begitu membela Rohingya? Dasar tindakan aneh yang dilakukan seorang peraih
nobel perdamaian ini menurut penulis salah satunya karna Aung San Suu Kyi dan
pemerintahan sipilnya ini karena berada di tempat yang sulit. Berdasarkan
konstitusi 2008, militer dapat mengumumkan keadaan darurat dan menangguhkan
pemerintah terpilih. Aung San Suu Kyi takut jika militer menangguhkan
pemerintahannya.
Jumat, 01 September 2017
Tak Ada Salahnya Khotbah Berbau Politik
Jika kamu melihat seseorang terbiasa pergi ke masjid, maka
saksikanlah bahwa dia beriman, Allah
berfirman, yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan hari akhir (HR. Tirmidzi).
Masjid pertama yang dibangun umat Islam terletak di Quba.
Masjid yang dibangun pada 8 Rabiul Awal 1 Hijriah ini dibangun oleh tangan Nabi
Muhammad sendiri dibantu para sahabat. Di masjid inilah, juga masjid-masjid
agung lainnya, peradaban Islam dibangun. Di sanalah pemikiran, pemerintahan,
dan pengadilan diselenggarakan. Tempat di mana strategi dan persiapan perang
juga dilakukan. Fungsi utama masjid adalah tempat beribadah. Namun ia juga
berfungsi sebagai tempat berkumpul, berdiskusi, dan berinteraksi. Dengan kata
lain masjid adalah ruang publik bagi masyarakat islam.
Ada pula masjid-masjid yang menjadi sumber peradaban
intelektual Islam. Seperti Masjid Al Mansur di Baghdad, Madrasah Ulugh Beg,
yang termasuk dalam kompleks masjid di Samarkand, Uzbekistan, Masjid Al Zaytun
di Tunisia yang memiliki lebih dari 200.000 volume buku dan juga masjid Al
Azhar di Mesir yang menyimpan jutaan buku dari berbagai mazhab yang ada dalam
islam. Di dalam masjid ini berbagai pemikiran diberi ruang dan diberikan
tempat.
Bermodalkan bangunan masjid kecil, Rasulullah mulai
membangun dunia, sehingga kota kecil yang menjadi tempat beliau membangun dunia
benar-benar menjadi Madinah, yang arti harfiyahnya adalah “pusat peradaban”,
atau paling tidak, dari tempat tersebut lahirlah benih peradaban baru umat
manusia. Sebagai Kepala Pemerintah dan Kepala Negara Muhammad SAW tidak
mempunyai istana seperti halnya para pejabat di era modern, beliau menjalankan
roda pemerintahan dan mengatur umat Islam di Masjid. Bahkan permasalahan-permasalahan
umat, hingga mengatur strategi peperangan, beliau selesaikan bersama-sama
dengan para sahabat di Masjid.
Penurunan fungsi masjid sudah terjadi pada masa pada masa
Bani Umayyah dan Abbasiyah, pada masa ini terjadinya penurunan fungsi dan peran
masjid. Masjid sudah tidak lagi dijadikan sebagai sentral kegiatan umat Islam.
Hal ini disebabkan telah dibangunnya istana yang menjadi pusat pemerintahan,
sehingga masjid hanya dijadikan sebagai tempat keagamaan saja. Mulai dari masa
ini sampai masa sekarang, terjadi perubahan dan pergeseran fungsi dan peran
masjid, masjid dibangun sangat megah namun, peran dan fungsinya tidak berjalan
secara maksimal sebagaimana di zaman Rasulullah dan sahabat.
Pada masa sekarang dikhawatirkan peran dakwah, politik,
ekonomi, sosial dan kesehatan yang sudah mulai menghilang dari masjid perlu
untuk di revitalisasikan di era modern. Menghilangnya peran dan fungsi tersebut
disebabkan minimnya pengetahuan sumber daya manusia (ta‟mir) masjid tentang
peran dan fungsi masjid serta dana masjid yang tidak mencukupi untuk pengadaan
aktifitas-aktifitas sosial masjid. Dahulu nabi pun tidak pernah hanya
memfungsikan masjid hanya untuk ibadah. Masjid dijadikan oleh Nabi Muhammad SAW
sebagai lembaga penumbuhkembangan keshalehan sosial dalam rangka menciptakan
masyarakat religion-politik menurut tuntunan ajaran Islam. Pada masa itu,
masjid sepenuhnya berperan sebagai lembaga rekayasa sosial yang sesuai dengan
tuntunan ajaran agama Islam.
Muncul kontroversi di masyarakat, bolehkah masjid dijadikan
ajang kegiatan politik? Bolehkah seorang khatib masjid mengarahkan umatnya
untuk memilih partai atau politisi tertentu dalam pemilihan umum? Mereka yang
mengatakan boleh mengambil contoh riwayat Nabi Muhammad SAW yang membangun
masjid pertama di Madinah dan menjadikannya sebagai pusat seluruh kegiatannya.
Nabi shalat, beribadah, mengatur pemerintahan, merancang strategi perang,
mengeluarkan instruksi, dan sekaligus berdakwah di Masjid Nabawi. Islam tidak
memisahkan antara ibadah dan urusan muamalah dan negara.
Sedangkan pendapat yang kontra seperti diutarakan mantan
ketua Muhammadiyah Syafii Maaraif menulis di sebuah koran ibukota mengingatkan
bahaya membawa politik ke masjid. Beliau menulis " Tuan dan puan bisa
bayangkan, jika dalam khutbah Jum’at diselipkan kampanye politik partai
tertentu, pastilah masjid berhenti menjadi tempat yang nyaman, diliputi oleh
suasana persaudaraan. Perpecahan di akar rumput akan menjadi sulit dihindari,
seperti yang dulu pernah berlaku. Jalan yang paling arif menurut saran saya
adalah membebaskan semua masjid dari gesekan politik kepentingan sesaat.
Jadikan Rumah Allah ini sebagai tempat teduh dan sejuk buat semua orang
beriman, terlepas dari apa pun partai yang didukungnya".
Sekretaris Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Republik
Indonesia, Muhammadiyah Amin, mengatakan gejala penggunaan khotbah untuk
kepentingan politik dan ideologi tertentu, khususnya kelompok garis keras,
mulai marak terjadi pascareformasi 1998. Dr. Hilmy Bakar Almascaty M.A., salah
seorang bekas petinggi Front Pembela Islam (FPI) yang di masa Orde Baru memilih
tinggal di Malaysia bersama Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba'asyir, menyebut
khotbah Jumat harus dimaksimalkan untuk menggelar apa yang ia sebut sebagai
“jihad lisan”. Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdathul Ulama, Ahmad Ishomuddin,
melihat khotbah politik di masjid sebenarnya tidak masalah. Namun, bukan dalam
konteks politik praktis, seperti menjelek-jelekkan calon lain atau menghasut
orang untuk tidak memilih calon pemimpin lainnya. Khotbah itu harus yang
bersifat universal dan menanamkan nilai perdamaian
Gambaran bangsa Indonesia selama masa 1945-1950 lebih
banyak tercurah kepada usaha-usaha mempertahankan kemerdekaan dalam bentuk
perjuangan fisik (Deliar Noer, 1987: 197) bisa kita jadikan acuan melihat
pentingnya masjid berbicara politik. Spirit perjuangan pada umumnya diliputi
oleh spirit Islam, seperti dikumandangkannya seruan jihad fi sabilillah Apalagi
tegaknya hukum-hukum Allah di muka bumi merupakan amanah yang harus diwujudkan.
Hukum-hukum tersebut tidak akan mungkin bisa tegak tanpa politik pada umumnya
dan kekuasaan pada khususnya. Ibnu Taimiyyah mengatakan bahwa Islam harus
ditegakkan dengan dua hal : Al Qur’an dan pedang. Al-Qur’an merupakan sumber
hukum-hukum Allah sedangkan pedang melambangkan kekuatan politik atau kekuasaan
yang menjamin tegaknya isi Al-Qur’an.
Diskusi panjang tentang hubungan Islam dan negara di
Indonesia muncul seiring dengan timbulnya gerakan pembaruan Islam di Indonesia,
yaitu pada awal abad ke-20. Pada masa perjuangan kemerdekaan tersebut, sejumlah
intelektual muslim, tak terkecuali Mohammad Natsir (1908-1993), dari berbagai
organisasi sosial keagamaan dan politik seperti Sarekat Islam, Persatuan Muslim
Indonesia (Permi), Persatuan Islam (Persis), dan lain-lain telah mulai
melontarkan pemikiran-pemikiran politiknya berkenaan dengan hubungan antara
Islam dan kebangsaan.
Hubungan Islam dan negara dalam pandangan Natsir adalah
hubungan yang integral dan simbiotik, tidak ada dikotomik yang bermuara kepada
sekularisasi. Baginya, agama Islam adalah agama universal yang menata seluruh
mekanisme kehidupan, termasuk masalah negara. Dalam hal ini, agama memerlukan
negara, karena dengan negara agama dapat berkembang. Sebaliknya negara
memerlukan agama, karena dengan agamanegara dapat berkembang dalam bidang etika
dan moral (Syamsuddin, 1993: 6). Hal ini karena dalam pemahaman Natsir bahwa
Islam merupakan ajaran yang lengkap. Ajaran Islam tidak mengandung persoalan
ibadah saja, tetapi juga mengandung aspek lain seperti bidang hukum tentang
kenegaraan, maka pendirian sebuah negara adalah suatu kemestian Sebagaimana
pendapat H.A.R. Gibb, bagi Natsir, Islam itu bukan sekedar agama tetapi juga
merupakan peradaban yang komplit. Untuk itu dalam Islam tidak relevan adanya
pemisahan agamadari negara karena nilai-nilai universal Islam itu tidak dapat
dipisahkan dari ide pembentukan sebuah negara (Yusril Ihza Mahendra, 1995:
136).
Pandangan Natsir tentang kemestian pendirian sebuah negara
ini memiliki kesamaan dengan pemikiran politik Ibnu Taimiyyah (1328 M) yang
mengatakan memimpin dan mengendalikan rakyat adalah kewajiban asasi dalam
agarna. Bahkan pelaksanaan agama tidak mungkin terealisasi kecuali dengan
adanya kepemimpinan (Ibnu Taimiyyah, 1988: 138). Terkandungnya hukum-hukum
kenegaraan dalam ajat an Islam, menurut Natsir, adalah suatu bukti bahwa Islam
tidak mengenal pemisahan antara agama dan negara. Pandangan Natsir ini
didasarkan pada Alquran, al-Dzariyyat: 56.
Jadi, apakah benar tak ada salahnya khotbah berbau politik?
Menurut penulis tidak masalah, karena masjid mempunyai posisi yang sangat vital
dalam memberikan solusi bagi permasalahan sosial di masyarakat. Jika kondisi
politik dan ekonomi suatu negara buruk. Masjid harus berbicara kepada umat dan
menunjukkan jalan keluar solusinya.
Tempat Duduk Terbaik di Pesawat
Duduk di dekat jendela, dengan adanya pemandangan dan dapat melihat badan pesawat bisa menjadi tempat pilihan terbaik.
Kursi pesawat dekat lorong juga baik karena memiliki akses mudah ke toilet.
Bisa menggunakan kamar mandi sesuai keinginan Anda, tanpa harus melewati atau membangunkan orang asing di sebelah.
Bisa dengan mudah keluar dari tempat duduk Anda untuk mendapatkan sesuatu dari atas kepala
Selain itu juga bisa pertama kali keluar dari pesawat terbang. Tetapi, kursi tengah pesawat banyak yang tidak menyukai.
Kursi pesawat dekat lorong juga baik karena memiliki akses mudah ke toilet.
Bisa menggunakan kamar mandi sesuai keinginan Anda, tanpa harus melewati atau membangunkan orang asing di sebelah.
Bisa dengan mudah keluar dari tempat duduk Anda untuk mendapatkan sesuatu dari atas kepala
Selain itu juga bisa pertama kali keluar dari pesawat terbang. Tetapi, kursi tengah pesawat banyak yang tidak menyukai.
Langganan:
Postingan (Atom)