Kamis, 31 Agustus 2017

Kerjasama Mengatasi Kebosanan Kota Bukittinggi

Bukittinggi merupakan kota tua yang memiliki nilai sejarah tinggi. Terbukti dengan banyaknya peninggalan kolonial Belanda dan Jepang yang masih terdapat di sejumlah wilayah. Sejarah Bukittinggi termasuk kota tua sudah 232 tahun. Di sana kota kecil itu termasuk pertahanan orang Belanda, sampai sekarang masih ada gudang peluru, lalu juga lubang pertahanan Jepang. Selain itu Bukittinggi adalah kota wisata. Kota yang senantiasa mengamit hati, seperti yang dikatakan Tifatul Sembiring dalam bab pertama bukunya Sepanjang Jalan Dakwah (Tifatul Sembiring, 2012).

Sekarang Bukittinggi dipimpin pengusaha HM. Ramlan Nurmatias, SH Dt.Nan Basa (Ramlan) yang dikenal memimpin Emeral Grup (modal ekonomi) dan mantan wakil ketua KNPI Sumatera Barat dan KPUD Kota Bukittinggi (modal organisasi). Wakilnya adalah H. Irwandi, SH Dt.Batujuah (Irwandi) yang merupakan mantan Sekda Kota Payakumbuh (modal organisasi). Ramlan-Irwandi memiliki modal organisasi dan modal ekonomi. Ramlan-Irwandi memperoleh total suara sebanyak 17.770 suara (41,80%). Di Sumatera Barat sendiri kemenangan pasangan perseorangan sangat langka dan ini merupakan kemenangan pertama pasangan calon independen di Kota Bukittinggi maupun di Sumatera Barat.Ramlan pada tahun 2010 beliau juga pernah mencoba menjadi calon Walikota Bukittinggi berpasangan dengan Azwar Risman Taher, namun usaha tersebut gagal.

Ramlan meliliki harta kekayaan Rp.66.082.212.555, melebihi jumlah harta kekayaan dari semua calon yang ada. Jauh melampaui jumlah harta kekayaan calon incumbent Ismet Amzis sebanyak Rp.1.417.151.906. Modal ekonomi yang dimiliki pasangan Ramlan-Irwandi sangat kuat dari pasangan Ismet Amziz-Zulbari Majid tidak serta merta mejadi alasan pasangan Ramlan menang dalam pemilukada Kota Bukittinggi, hal ini bisa kita lihat dalam pemilu periode 2010-2015, Pasangan Zulkirwan Riva’i-Baharya memiliki harta kekayaan yang besar melebihi pasangan calon lain namun pasangan ini tetap kalah dalam pemilukada tersebut (Yovaldi Riki Putra, 2010). Salah satu pendapat, mengenai alasan kemenangan Ramlan-Irwandi karena sekarang terjadi hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap partai dan adanya ketidaksesuai dengan beberapa partai yang pernah mereka dekati (Romi Saputra, 2017).

Modal organisasi dan modal ekonomi telah diuraikan di atas. Ramlan-Irwandi juga memiliki modal moral, pasangan ini mencoba membetuk figur yang dekat dengan masyarakat, dengan cara mendatangi acara-acara yang diadakan oleh masyarakat ataupun kelompok masyarakat. Pada modal sosial mereka menyadari bahwa modal sosial adalah modal yang paling penting jadi mereka mencoba mendekatkan diri dengan berbagai kelompok-kelompok sosial yang ada di Kota Bukittinggi. Modal simbolik gelar adat yang kedua pasangan calon miliki menjadi nilai dominasi yang kuat atas kedudukan mereka di Kota Bukittinggi, dan ada dua sosok perwakilan urang kurai. Modal Budaya pasangan ini mendapatkan dukungan dari suku masing-masing dan juga mendapatkan dukungan moril dari niniak mamak pucuak 26 kurai yang menambah legitimasi dukungan kebudayaan kepada pasangan Ramlan-Irwandi.

Ramlan-Irwandi mampu memanfaatkan modal politik dengan baik dan dapat memengkan pilkada Kota Bukittinggi tahun 2015. Setiap calon walikota dan wakil walikota sebaiknya memperhatikan modal politik (yang terdiri dari modal moral, modal sosial, modal ekonomi, modal simbolik, modal budaya, modal organisasi) terlebih dahulu karena terbukti penting untuk setiap kandidat yang ingin berkompetensi dalam persaingan politik.

Setelah mengetahui Ramlan-Irwandi memiliki modal politik yang tak diragukan lagi. Kita menyaksikan fakta baru, Ngarai Sianok indah juga jika kita lihat dari Taruko Cafe & Resto. Di dekat Ngarai akan dibangun Kampung Islam. Tapi tidak tahu kapan realisasinya. Semoga saja cepat dibangun. Tapi jika kita lihat dari struktur APBD Bukittinggi tahun lalu justru yang dibangun adalah Gedung DPRD Bukittinggi dan rumah dinas (rumdis) Walikota Bukittinggi yang megah itu. Gedung baru DPRD Bukittinggi akan dibangun empat lantai termasuk basement, di atas tanah seluas 10.000 m2. Pembangunan gedung baru DPRD Bukittinggi di Manggis Gantiang segera direalisasikan. Proyek itu senilai Rp 69 Milyar.

Sedangkan untuk pembangunan rumdis Walikota Bukittinggi menggunakan alokasi anggaran APBD Kota Bukittinggi tahun anggaran 2017 senilai Rp 10 Milyar. Pembangunan ini dengan alasan rumdis itu sudah tidak layak dan memprihatinkan (Dinas PU Bukittinggi, 2017). Bahkan atapnya banyak yang bocor, saat hujan datang karena dibangun tahun 1980-an. Rumdis ini sempat ramai, letak masalah pembangunan rumdis ini pada proses anggaran yang mana disebut salah satu media harianjayapos.com berbau korupsi. Semoga saja tidak, karena kita tidak ingin pejabat kita terhambat karir politiknya gara-gara rumdis ini.

Dan melihat kondisi ekonomi daerah Bukittinggi. Kebutuhan akan rumdis dan gedung DPRD baru tidak mendesak dan bukan jadi kebutuhan utama saat ini, ada baiknya Walikota Bukittinggi dan DPRD Bukittinggi mengundurkan dulu kegiatan tersebut. Tetapi pembangunan telah berjalan tahun ini. Apa boleh buat ini sedang berjalan. Ini sebenarnya mencederai janji kampanye nomor 4 dalam 10 alasan memilih Ramlan-Irwandi yang mana menyatakan mereka mendukung anggaran untuk kepentingan rakyat, berbasis kelurahan untuk mengatasi kemiskinan, peningkatan pendidikan, kesehatan, perdagangan-jasa serta pariwisata. Serta jika kita lihat dalam 10 alasan memilih Ramlan-Irwandi pada poin ke 10, yang menyatakan figur pilihan tepat untuk membangun pariwista Bukittinggi sebagai sektor unggulan untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Apalagi visi mereka untuk Kota Bukittinggi adalah terwujudnya Bukittinggi Kota Tujuan Pariwisata, Pendidikan, Kesehatan, Perdagangan dan Jasa Berlandaskan Nilai-Nilai Agama dan Budaya. Gebrakan wisata belum tampak. Kita berbahagia gebrakan dalam bidang lingkungan telah nyata dengan hadirnya piala adipura. Gebrakan dalam bidang peningkatan kegiatan perdagangan juga telah diutarakan dengan adanya revitalisasi kawasan aur kuning. Dengan adanya eskalator, tetapi belum terealisasi.

Aduh, Bukittinggi sebenarnya lebih butuh penyegaran. Banyak yang menyatakan mulai bosan ke Bukittinggi. Wisatanya itu ke itu saja. Postur APBD Bukittinggi 2018 belum mendukung itu. Aduh, kepada siapa rakyat Bukittinggi akan berharap? Untung ada terobosan dari swasta kreatif. Ada Taruko Cafe & Resto serta Rumah Pohon Abdul (dua cafe ini secara geografis berada di Kabupaten Agam) lalu disertai ada pembangunan di sekitar jembatan dan bawah jembatan (ini berada di wilayah perbatasan Bukittinggi dan Agam) menuju ke Taruko Cafe & Resto/jalan menuju Rumah Pohon Abdul.

Semoga saja gedung parlemen Bukittinggi bisa menarik wisata. Seperti Gedung New Parliament House atau gedung parlemen baru yang terletak di Capital Hill dan terletak di atas lahan seluas lebih dari 32 hektar.Gedung MPR- DPR nya Australia ini memang telah menjadi salah satu tujuan wisata terpenting di Canberra. Banyak yang bilang kita belum ke Canberra kalau belum mampir ke gedung ini.

Jika kita melihat geliat DPRD Kota Bukittinggi. Ia mengusulkan adanya pembahasan: ranperda tentang Penamaan Jalan, ranperda tentang Pemberdayaan UMKM dan ranperda tentang Pembentukan BUMD Pasar, ranperda tentang Pembentukan Perseroan Daerah BPR Jam Gadang serta Ranperda tentang RIPPDA (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah) Kota Bukittinggi. Kita harapkan RIPPDA cepat selesai. Karena dengan adanya RIPPDA, kita yakin Bukittinggi akan bergerak ke arah Kota Wisata yang tidak membosankan.

Kita menyambut positif hadirnya gebrakan kuliner yang mendukung wisata. Dengan adanya pembangunan kuliner di bawah jembatan yang berada di sisi-sisi sungai sangat membahayakan dari segi mitigasi bencana. Ditakutkan air sungai meluap dan pengunjung yang sedang berada di pondok-pondok yang berada di sisi sungai akan hanyut. Terkait dengan peran kuliner dalam mendukung wisata, kita ingat kepada Los Lambuang di Bukittinggi yang keadaannya dari tahun ke tahun hanya seperti itu. Harus ada hal-hal kreatif agar semakin membuat orang semakin banyak berdatangan ke Los Lambuang di Bukittinggi. Sempat ada aksi revitalisasi di Pasar Lereng oleh Ismet Amzis. Tapi tidak terlalu menyentuh Los Lambuang. Apalagi menyentuh pusat kuliner bubur, kue pancuang di dekat Los Beras yang jauh dari Pasar Lereng.

Terima kasih kepada Bapak Ismet Amzis Walikota Bukittinggi dan jajaran kabinetnya yang lalu yang hadirkan pusat wisata baru seperti Tembok Cina khas Bukittinggi (kehadirannya juga dipelopori Pemda Agam dan Tifatul Sembiring serta kerja sama dengan swasta seperti XL) dan  sukses hadirkan Taman Ngarai Maaram. Walikota Bukittinggi yang terpilih dari jalur independen Bukittinggi baru fokus pada berbagai penghargaan dalam bidang lingkungan, zakat, dll. Kami berharap angin segar hadirnya Kampung Islam khas Minang yang sempat dihembuskan Walikota Bukittinggi Ramlan ini benar terjadi.

Sinergi yang baik antara: PKL, swasta, pemda Bukittinggi-Agam akan lahirkan wisata-wisata baru bagi Bukittinggi dan Agam (Mengenai sinergitas Bukittinggi-Agam ini sangat patut kita soroti. Karena baru-baru ini pembangunan Gerbang Selamat Datang Kota Bukittinggi tersendatnya, Walikota Bukittinggi menyatakan bukannya dari segi bantuan dana tersedatnya. Karena BNI 46 telah mempersiapkan bantuan dana tersebut sebesar Rp2,2 milyar. Persoalannya adalah kesulitan kita dengan Kabupaten Agam. Komunikasi yang baik antara Bukittinggi-Agam sebenarnya akan hasilkan komunikasi yang saling menguntungkan selain juga akan mendukung PAD yang tinggi dan baru bagi Bukittinggi dan Agam). Jangan dilupakan peran dari ekstrakulikuler SD, SMP dan SMA serta Kampus yang ada di Bukittinggi. Pemuda-pemudi Bukittinggi juga bisa berperan untuk wisata Kota Bukittinggi. Tak akan bisa pemerintah kota Bukittinggi berperan sendiri, selain batuan dari Pemkab Agam bantuan dari masyarakat serta pemuda-pemudi harus diorganisasikan. Seperti dengan adanya festival lomba tari khas minang yang bisa hadirkan pengunjung domestik ataupun luar negeri. Apalagi randai sudah sangat terkenal.

Kehadiran cafe dan pusat kuliner-kuliner baru di Bukittinggi perlu ditata. Agar tidak menjadi bom waktu bagi kota dan menyusahkan dalam hal penertibannya. Dalam penataan PKL, Bukittinggi perlu belajar pada penghargaan Kota Padang kepada PKL di sekitar Pantai Padang yang dimanusiakan dengan membangunkan tempat yang lebih layak lingkungan. Pantai Padang sekarang lebih indah. Karena jika penataan PKL dilakukan tanpa solusi akan menambah kemiskinan serta melanggar janji kampanye yang tercantum dalam 10 alasan memilih Ramlan-Irwan pada poin delapan, yaitu: Berjiwa wirausaha, moderat dan penuh perhatian ke pengusaha ekonomi lemah. Serta misi keempat, yaitu mengambangkan sistem ekonomi perkotaan secara lebih berdaya guna. Dengan tidak adanya solusi setelah adanya penertiban PKL perwujudan misi keempat akan mengalami kendala. Terutama dalam keberpihakan Bukittinggi kepada PKL yang termasuk pengusaha ekonomi lemah yang butuh solusi untuk menjadi pengusaha ekonomi kuat.

Perlunya Bukittinggi memiliki suasana Kota Anak Muda, Kota yang sebenar-benarnya Kota Wisata, Kota yang penuh musik dan budaya khas Minang atau pun musik masa kini yang sesuai dengan norma adat dan agama. Acara musik di setiap akhir pekan dan pengajian akbar disetiap bulan dengan diisi ustad-ustad muda dari IAIN Bukittinggi sampai ke Universitas Mohammad Natsir. Ini akan berdampak baik bagi pemberantasan narkoba di Bukittinggi. Semakin banyak kegiatan positif di Bukittinggi. Apalagi Bukittinggi di tahun 2017 juga mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak. Tetapi ironisnya masih ada saja ditemukan pelajar yang menghisap lem. Dengan adanya kegiatan positif akan semakin mendukung Bukittinggi menjadi Kota Layak Anak.

Apakah tak terpikir oleh Bukittinggi untuk merangkul anak-anak muda yang menyukai stand up comedy untuk unjuk aksi disetiap malamnya atau pun akhir pekan untuk menghibur kota yang mulai dikecam karna dicap sebagian orang menjadi kota yang membosankan. Kepintaran Bukittinggi memanfaatkan potensi anak muda. Akan menghidupkan gairah agama dan adat Kota Bukittinggi. Bukankah Bung Karno sangat percaya diri sekali akan mengguncang dunia dengan sepuluh orang pemuda. Selain aksi stand up comedy, aksi musik tradisional, kegiatan sepak bola (Persatuan Sepakbolak Kota Bukittinggi harus menjadi wadah anak-anak Bukittinggi untuk menyalurkan bakat sepak bola. Agar Bukittinggi memiliki klub sepakbola yang membanggakan. Sudah bertahun berlalu Bukittinggi belum juga miliki klub sepakbola sekelas PSP Padang. Sebenarnya segala hal yang berkaitan dengan olah raga juga akan bisa berkontribusi memajukan wisata), kegiatan silat, lomba lagu minang (Jika konsisten akan melahirkan penyanyi-penyanyi Minang baru dari Bukittinggi, lomba pantun, lomba mural akan mengendalikan tingkat vandalisme di Bukittinggi yang mulai banyak dilakukan anak-anak muda, dan juga lomba serta festival lainnya. Terima kasih kepada Kepala Dinas Pariwisata Bukittinggi yang lalu, Melfi Abra yang sudah adakan acara Jam Gadang Art Performance dan Minangkabau Art Peformance yang banyak menampilkan adat dan budaya minang disetiap hari dan akhir pekan. Berarti yang belum mendapat tempat mungkin stand up comedy. Karena silat, sudah termasuk dalam kalender pariwisata Kota Bukittinggi 2017.

Adapun selain lomba, Bukittinggi bisa menisbatkan setiap minggu ada kawasan yang diisi oleh seni dan budaya. Ada kawasan yang setiap bulan diisi oleh tabligh akbar. Ini juga menjadi aspek penghalau kebosanan di Bukittinggi. Untuk sementara mari wujudkan kawasan yang setiap minggunya ada acara seni dan budaya. Seperti: acara musik tradisional, tari tradisional, tari modern, musik modern dan lain-lain. Bukittinggi bisa bekerja sama dengan swasta seperti hotel yang tak jarang menghadirkan artis-artis nasional.

Bukittinggi memiliki potensi menjadi kota yang hidup. Hidup agamanya, hidup adatnya yang terlihat dari kegiatan-kegiatan akbar setiap pekan dan bulannya atau setiap momen penting bersejarah bagi Bukittinggi. Ini akan menarik wisata.  Ustad-ustad muda dari IAIN Bukittinggi dan pemuda-pemudi dari SD, SMP, SMA Bukittinggi yang memiliki ekstrakulikuler seni dan budaya dapat berperan mengisi acara di setiap bulan ataupun pekan. Bukittinggi perlu dihidupkan sebagai Kota Wisata yang didukung festival seni dan budaya. Apa jadinya Kota Wisata tanpa adanya pengelolaan seni dan budaya? Kota itu lama kelamaan akan menjadi kota yang hambar dan membosankan.

Kita harus segera bertanya, apa gebrakan kepala dinas baru bidang pariwisata Bukittinggi? Apa wujud nyata Ramlan Nurmatias memajukan wisata Bukittinggi? Ada atau Tidak? Karna jabatan mereka sudah memasuki tahun kedua. Mari kita lihat dan bekerja sama, semoga saja ada, sehingga Bukittinggi terhindar dari rasa membosankan. Semoga ada gebrakan baru pada kalender wisata Bukittinggi 2018. Jangan harapan kita hanya pada acara Jam Gadang Art Performance dan Minangkabau Art Peformance yang hadir setiap minggu dan setiap harinya.


Sedikit Fakta dan Trik Berbelanja Tanah Abang

1. Rumah makan padang cukup banyak menjamur di Tanah Abang. Untuk kebutuhan pedagang-pegadang yang kebanyakan orang Minang.

2. Harus selektif membeli barang di Tanah Abang. Kalo ingin murah beli barang dagangan yang sudah ada tarifnya. Kalo tidak harus keliling-keliling dulu, bandingkan harga.

3. Pasar Metro Tanah Abang menjual barang lebih murah untuk barang grosiran (seperti kita ingin beli 3,4,5,6 potong barang bisa juga. Tergantung negosisasi, yang jelas lebih dari satu).

4. Pasar Blok A Tanah Abang menjual barang satuan yang terkadang lebih mahal dari PKL. Jadi jika barang tersedia di PKL lebih baik beli pada PKL atau jika ingin membeli tiga atau lebih dari satu potong langsung saja ke Metro.

5. PKL Tanah Abang sudah mulai terlihat di seberang pintu keluar Stasiun Tanah Abang. Lebih baik berjalan kaki di Tanah Abang. Bisa menyusuri dari depan Stasiun Tanah Abang, Blok F, Blok A dan Blok B hingga menyebrang ke Metro Tanah Abang lalu di dekat Metro Tanah Abang ada PMTA (Pusat Mode Tanah Abang).

6. Tak jarang PKL Tanah Abang menjual barang-barang yang lagi trend, bahkan terkadang barang yang trend dijual di pelataran/bazar Mall musiman ada dijual PKL Tanah Abang. Jangan buru-buru belanja di bazar Mall. Karna PKL Tanah Abang lebih murah biasanya.

7. Pasar Blok F Tanah Abang banyak barang yang berharga lebih murah dari Blok A. Dari segi sewa toko juga beda.

8. Pasar Blok B Tanah Abang diisi dengan toko online, toko baju bola, toko yang membikin baju-baju seragam dan jika ada

9. Untuk Berbelanja Jilbab dan Kerudung, Tanah Abang adalah surganya. Apalagi jika kita beli lusinan ataupun setengah lusin. Akan lebih murah harga jilbab dan kerudung di jalan menuju Blok A atau jalan menuju Blok F dari Stasiun Tanah Abang.

10. Membeli jilbab karya orang Tasik, yang berjualan hanya pada hari Senin dan Kamis dengan hanya sampai pukul dua belas siang. Lebih dari jam dua belas siang pedagang Tasik sudah mulai banyak pulang.

11. Trik membeli jilbab sebaiknya langsung pada orang Tasik jika membeli lebih dari satu.

12. Untuk berbelanja batik biasanya di Lantai 2 Blok A dan B Tanah Abang

13. Untuk berbelanja perlengkapan bayi, celana dalam, kaus kaki di Lantai 2 Blok A dan B Tanah Abang. Jadi, sebelum ke Tanah Abang kita harus tahu dulu kita mau membeli apa.

14. Di Blok F Tanah Abang, banyak juga gamis, perlengkapan haji, baju pesta, baju wanita, celana levis, jaket.

15. Ada yang paling membedakan di Tanah Abang Blok F. Banyak yang berjualan topi dan Jaket secara grosiran. Lebih murah jika membeli banyak, kalo ingin beli satu di PKL Tanah Abang saja.

16. Sebelum berbelanja kuliner di Tanah Abang harap bertanya harga dulu. Jangan kena tipu oleh harga yang terlalu mahal. Waspadai dengan bertanya dahulu.

17. Lantai delapan Blok A dan B ada foodcourt, begitu juga di Lantai B1 Blok A dan B. Lebih nyaman dan tak ada pengamen. Cuma harga lebih mahal.

18. Ada tempat membeli Aqua murah satuan di Tanah Abang di toko orang Thionghoa. Satu botol dua ribu lima ratus. Aqua lima ribu rupiah termasuk mahal menurut penulis.

19. Jika ingin membeli buah. Sebaiknya di sepanjang trotoar di seberang Stasiun Tanah  Abang. Terbukti harganya tidak terlalu mahal dibanding dengan di dalam dekat Blok F, di depan Blok A dan B.

20. Entah kenapa, banyak dagangan yang murah di seberang Stasiun Tanah Abang, mulai dari buah, sepatu, dompet, aksesoris hape hingga baju, dll.

21. Sebenarnya kunci berbelanja di Tanah Abang adalah kepandaian membandingkan harga. Jangan malas berkeliling di Tanah Abang. Karna anda akan membayarnya dengan harga mahal.

Masih banyak fakta dan trik lainnya. Semoga membantu.

Memahami Haji dan Hari Raya Idul Adha dengan Cepat

Mari kita sambut hari raya Idul Adha dengan rasa syukur yang dibuktikan dengan melaksanakan kurban dan menggali hikmahnya, agar makna hari raya ini tidak terhenti sampai penyembelihan hewan kurban dan mendistribusikannya. Dengan semangat Idul Adha (hari raya kurban), manusia harus mampu “menyembelih” watak buruk dan sifat kebinatangan yang ada dalam dirinya; seperti rakus, serakah, zalim, menindas, dan tidak mengenal hukum dan norma.

Berikut kami sajikan pembahasan mengenai Haji dan Hari Raya Idul Adha. Kami membahas secara singkat dan padat. 


1. Taqwa adalah Bekal Haji yang Baik
Pelaksanaan ibadah haji dilakukan setelah ibadah shaum Ramadhan. Memang keduanya memiliki hubungan erat. Ibadah shaum bertujuan supaya pelakunya berproses menjadi orang bertakwa (QS al- Baqarah [2]: 183), sedangkan bekal haji yang paling baik adalah takwa (QS al-Baqarah [2]: 197).

2. Baikkah Haji Lebih dari Sekali?

Menemui Allah tidak serta-merta dengan mengunjungi Baitullah berkali-kali. Lantaran Allah dapat ditemui juga di sisi orang yang sakit, orang yang kelaparan, orang yang terpinggirkan, dan lain-lain (HR. Muslim). 

3. Motivasi Haji harus karna Allah 

Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan, Akan datang suatu masa bagi manusia, orang yang elite (kaya) dari umatku pergi haji untuk wisata/rekreasi, yang menengah untuk dagang/bisnis, yang ulama untuk pamer atau popularitas, dan yang fakir untuk meminta-minta.(HR Al-Khatib al-Baghdadi dan Ad-Dailami).

4. Aspek Hukum Lingkungan dan Haji 

Dari Jabir RA, Rasulullah SAW ber sabda, "Bahwa Nabi Ibrahim telah mengharamkan negeri Makkah dan sa ya mengharamkan negeri Madinah ter masuk di dalamnya dua lembah yang berbatu kerikil. Tidak boleh dite bang pohonnya dan tidak boleh pula diburu hewan-hewannya." (HR Imam Muslim).

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Seseorang yang menanam benih kemudian hasilnya dimakan oleh burung, hewan liar, dan dicuri oleh manusia terhitung menjadi Ibadah dan sedekah." (HR Imam Al-Bukhari).


5. Hikmah Kerja Keras pada Ibadah Sa'i

Prosesi ini mengenang usaha keras yang dialami Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS, saat mencari air untuk kelangsungan hidup putra nya, Ismail. Hikmahnya: Muslim berpantang untuk mencapai sesuatu hanya mengandalkan doa lalu berpangku tangan karena berputus asa. Islam tidak pernah menawarkan jalan pintas, jalan cepat sukses tanpa usaha. Allah tidak akan mengabaikan hambanya yang bertawakal dengan benar (QS an-Naml (27): 62). Apabila kita sudah menempuh berbagai ikhtiar dan ternyata menemui jalan buntu maka janganlah patah semangat dan berputus asa. Belajar dari sulitnya Siti Hajar dan bayinya, Ismail, hidup di gurun pasir yang tandus berusaha mencari air.  

6. Larangan saat Haji

Hindari pelanggaran dalam pelaksanaan ibadah haji seperti rafats (bicara porno), fasik (perbuatan melanggar hukum), dan jidal (berbantah-bantahan) (QS al-Baqarah [2]: 197). 

7. Wasiat Terakhir Nabi saat Haji Wada 

Saat Wukuf di Arafah, beliau menyampaikan khutbah yang isinya antara lain, pertama, agar bertakwa kepada Allah dan menaati-Nya. Kedua, agar memperhatikan haramnya darah dan harta kaum Muslim sehingga mereka menjumpai Tuhannya. Ketiga, agar menyampaikan amanah kepada mereka yang berhak. Keempat, agar memperhatikan hak istri dan hak suami. Kelima, agar berpedoman kepada Alquran dan Sunah sehingga tidak tersesat. Keenam, agar tidak kembali kepada kekufuran. Ketujuh, agar membagikan harta warisan sesuai dengan ketentuan dari Allah.Semoga wasiat terakhir Rasulullah tersebut dapat kita jadikan pelajaran berharga.

8. Sejarah Kurban

Manusia sebenarnya telah mengenal konsep “kurban” sejak dahulu; bahkan sejak masa Habil dan Kabil, dua putra Nabi Adam yang diperintahkan “berkurban” untuk menguji ketulusan mereka berdua di hadapan Allah. Dari kisah Habil dan Kabil bisa diambil pelajaran bahwa Allah menerima “kurban” yang dipersembahkan seseorang bukan dari bentuk lahiriah sesuatu yang dikurbankan, melainkan dari ketulusan jiwa yang berkurban.

9. Menuju Kurban perhatikan Hukum Memotong Kuku dan Rambut 

Hukum memotong kuku dan rambut bagi orang yang hendak berkurban mulai masuk bulan Dzulhijjah hingga selesai pelaksanaan pemotongan hewan kurban adalah makruh, sedangkan memeliharanya adalah sunnah (Cholil Nafis, 2017) 

10. Puasa Sunah dan Kewajiban Kurban 

Dzulhijah bulan untuk musim ketaatan. Orang beriman segera taat karena ada sosok percontohan terbaik mementas di hadapan kita. "Adalah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam, Sang Suri Tauladan, berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah.” (HR. Abu Dawud no. 2437 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Abi Dawud no. 2081). Beliau memerintahkan yang mampu di antara umatnya untuk berkurban (Udhhiyyah atau Nahr). Jika tidak, padahal ada keluasan rejeki, maka tempat shalat umat Muhammad tidak diperkenankan untuk didekati.

11. Ancaman Jika tidak Berkurban

"Barang siapa yang mendapati dirinya dalam kelapangan lalu ia tidak mau berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Id kami." (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Allah SWT berfirman, "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu! Ia menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (QS ash-Shaffat (37): 102)


12. Besarnya Pahala Kurban

Setiap helai bulu hewan kurban akan dibalas satu kebaikan. Rasulullah SAW bersabda, "Setiap satu helai rambut hewan kurban adalah satu kebaikan." Lalu, sahabat bertanya, "Kalau bulubulunya?" Beliau menjawab, "Setiap helai bulunya juga satu kebaikan." (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

"Tidak ada amalan anak cucu Adam pada Hari Raya Idul Kurban yang lebih dicintai Allah melebihi dari mengucurkan darah (berkurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan itu akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu-bulunya (HR. Muslim).



Keringanan ketika Hari Raya Idul Adha Jatuh pada Hari Jumat

Seluruh umat muslim menantikan datangnya hari raya Idul Adha. Umat muslim akan menjalankan salat id bersama-sama di tanah lapangan atau masjid. Setelah salat, dilaksanakan penyembelihan hewan kurban. Hari raya Idul Adha 1438 H, atau tahun 2017 jatuh pada hari Jumat 10 Zulhijjah 1438 H (Jumat, 1 Agustus 2017). Terkait dengan hal tersebut, banyak orang yang bertanya-tanya hukum salat Jumat betepatan dengan datangnya hari raya Idul Adha.

Atang Sholihin, selaku Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah mengatakan, ada lima hadist yang menjelaskan tentang salat Jumat bertepatan dengan hari raya Idul Adha.
Hadist tersebut di antaranya menjelaskan, umat diberi keringanan untuk tidak melaksanakan salat jumat, namun jika ingin melaksanakan juga diperbolehkan. Meskipun boleh tidak mengerjakan sholat Jumat, maka hukum sholat duhur tetap wajib. Tidak boleh dia meninggalkan zhuhur.

Selamat Hari Raya Idul Adha 1438 H

Video dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah tentang Keringanan ketika Hari Raya Idul Adha Jatuh pada Hari Jumat




Selasa, 29 Agustus 2017

Rumus Menghadapi Hoax dari Bung Hatta

Foto: Hendri Sean

Bukittinggi itu indah
Indah di kala senja
Bukittinggi itu Kota Wisata
Kotanya Proklamator
Sudahkah masyarakat Bukittinggi teladani Bung Hatta
Proklamator sederhana yang suka membaca
Proklamator yang jadikan buku sebagai istri pertama
Prokamator yang bebas bersama buku
Proklamator yang habiskan berjam-jam dengan buku
Proklamator yang beri teladan masyarakat agar pintar memfilter informasi zaman post-truth
Dengan banyak membaca kita bisa dengan mudah  memilah informasi hoax atau tidak
Itulah rumus sederhana menghadapi hoax dari Bung Hatta
Sudahkah kita lakukan hal yang sederhana itu? Mungkin untuk membaca satu ayat apalagi satu juz kitab suci saja kita lupa. Jika satu ayat dan satu buku kita rutinkan. Insya Allah, hoax tidak akan bergema di negara yang dicintai dan di negara yang lahir dari perbuatan Bung Hatta ini.
Bukittinggi itu Kota Religius
Bukittinggi itu Kota kita semua

Payobasung Wisata Baru Payakumbuh

Foto: Romi Ramadhani

Ada daerah wisata baru di Payakumbuh. Kita bisa melangkah ke daerah Payobasung.  Payobasung adalah sebuah kelurahan di Kecamatan Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kelurahan ini juga masuk ke dalam wilayah kenagarian Payobasuang. Keindahan alam daerah Payobasung ini jika dikembangkan oleh nagari Payaobasung akan sangat bermanfaat bagi ekonomi masyarakat. Mulai dari kuliner hingga home stay. 
Keindahan alam Payobasung tak kalah dari keindahan Ngarai Sianok di Bukittinggi. Semoga saja keindahan alam di Payobasung terjaga. Jangan seperti Danau Maninjau yang tak begitu dijaga oleh pemerintah daerahnya.  Kehadiran bandara di Payakumbuh akan sangat mendukung pengembangan pariwisata di Ranah Minang. Apalagi jika disertai dengan percepatan pengaktifan kembali jalur kereta api. Jangan ragu, jangan takut membangun bandara di Payakumbuh, Bukittinggi-Agam atau daerah Sumatera Barat lainnya. 
Mari pemerintah daerah yang ada di Sumatera Barat permudah akses ke daerah-daerah wisata. Bersinergi dengan nagari serta desa-desa yang ada untuk memajukan wisata. Kita berterima kasih kepada netizen yang dengan murah hati mengabarkan keindahan Payobasung. Semoga pemerintah daerah menanggapi dengan aksi nyata. Jangan seperti pemerintah daerah Kapubaten Lima Puluh Kota yang selalu bertikai. Jangankan untuk memajukan wisata. Untuk menyelesaikan persoalan birokrasi saja tidak terlalu mumpuni. Banyak pejabat yang menjadi PLT. Apalagi kabar terbaru yang kita baca di haluan.com bahwa sebanyak 500 kepala sekolah yang ada di Lima Puluh Kota adalah PLT. Jangan sampai Kabupaten Limapuluh Kota dinobatkan sebagai Kabupaten dengan pejabat PLT paling banyak di Indonesia. Memang benarlah kata orang bijak. Sesuatu daerah yang maju adalah daerah yang berpikiran ke depan. Daerah yang sudah selesai dengan dirinya. Terutama birokrasinya. 

Ketidakseimbangan Rezim Menindak Hoax

Kita minggu ini dihebohkan dengan adanya Saracen. Saracen adalah grup yang memproduksi konten SARA. Grup itu memproduksi konten provokatif dengan mengeksploitasi konten suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA) sejak November 2015. Menurut penjelasan pihak Kepolisian Negara RI, sindikat anggota Saracen tersebar di Indonesia. Tiga orang telah ditangkap, yakni JAS yang disebut sebagai Ketua Saracen, MFT yang disebut sebagai Ketua Bidang Media Informasi Saracen, dan SRN sebagai Koordinator Wilayah Jawa Barat. Mengutip penjelasan Kepala Subdirektorat I Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Irwan Anwar, sekitar 800.000 akun di media sosial bekerja untuk menyebarkan konten yang diproduksi Saracen.

Jika kita lihat dari adanya pernyataan bahwa Saracen berdiri pada kubu calon presiden yang kalah dalam pemilihan umum yang lalu. Kita juga harus bisa melihat aksi kepolisian yang juga menangkap media-media mainstream seringkali memanipulasi berita untuk tujuan-tujuan tertentu. Berita yang disajikan pun tergantung dari para pemilik media yang selama ikut-ikutan berpolitik memerintahkan pimpinan redaksinya memuat berita yang tidak netral.

Kompa*, Metr* TV, det*k.com, BeritaSat*, dicurigai sebagai media yang pro kepada pemerintahan dan anti kepada kelompok Islam.  Tentunya kita masih ingat kejadian reporter Metr* TV yang diusir oleh kerumunan pendemo dalam peristiwa 212, reporter Metr* TV diteriaki oleh pendemo sebagai Metro Tipu. Julukan Metro Tipu muncul akibat Metr* TV tidak mewartakan berita secara seimbang dan bahkan seringkali memelintir  berita untuk kepentingan tertentu. Metr* TV dianggap sebagai media televisi yang sering memberitakan berita bohong atau hoax. Selain stasiun televisi yang memberitakan berita hoax ada juga media online yang selama ini sering menghina pihak-pihak yang tidak pro kepada pemerintah. Contohnya seperti sew*rd.com dan Gerily*politik.

Mereka juga seringkali mengumbar hal-hal yang berbau sara di sosial yang menghina tokoh-tokoh Islam. Namun sayangnya pihak kepolisian sampai dengan saat ini tidak pernah menangkap redaktur sew*rd.com maupun Gerily*politik. Padahal sebenarnya pemilik sew*rd.com pernah mengungkapkan bahwa ia merupakan penulis freelance dengan berita-berita yang kontroversial yang juga dibayar oleh pihak pihak ketiga.

Keseimbangan rezim bertindak tidak bisa kita lihat. Apalagi kepolisian berada dibawah eksekutif. Jika kita melihat aksi kepolisian memberantas hoax dengan cara-cara tak mengaplikasi equality before the law.