Minggu, 03 September 2017

Dari Dulu sampai Sekarang Bukittinggi selalu Unggul dalam Wisata

Bung Karno sangat mengagumi keindahan Danau Maninjau, Kabupaten Agam (dahulu Bukittinggi dan Agam merupakan satu kabupaten. Danau Maninjau tak jauh dari Bukittinggi. Kekaguman tokoh nasional itu dapat kita simak lewat sajak beliau yang terkenal:

Jangan dimakan arai pinang,
Kalau tidak dengan sirih hijau.
Jangan datang ke Ranah Minang,
Kalau tidak singgah ke Maninjau.

Soekarno, Juni 1948 

Hindari Calo di Bandara Minangkabau
Dari Padang Langsung naik travel ERTE Travel (tersedia dari Bandara Minangkabau, Padang Kota, Bukittinggi, dll). Kalo dari Bandara telfon saja: 0823 8904 4406/0852 7147 7576. Jika kita di Bukittinggi, kantor ERTE Travel berada di Simpang Jambu Air Nomor 58 B (0752-34303/628339) dan (0853 5516 1234/0812 7708 7501). Dan jika kita di Kota Padang, kantornya berada di Jalan Raden Saleh No. 53 (0852 6434 4000/0813 7245 1100). Tarifnya, Insya Allah bersahabat, mobilnya APV. ERTE akan antar anda sampai ke tujuan. Ini pengalaman penulis.



Trik Wisata Bukitinggi

Mengunjungi Bukittinggi anda bisa sekaligus mengunjungi Kabupaten Agam
Tak jauh dari Bukittinggi, ada Jam Gadang, Pasar Atas Perbenlanjaan Songket dan Pakaian khas Minang yang pernah di kunjungi oleh Presiden SBY, Pasar Putih (Sentra Barang Bekas), Pasar Batu Akik, Pusat Pengrajin Perak (Pengrajin Perak juga banyak di Koto Gadang. Tak jauh dari Bukittinggi), Kebun Binatang Bukittinggi (Memiliki Jembatan Limpapeh, Rumah Gadang, Museum Zoologi) dari Kebun Binatang kita bisa langsung menyebrang ke Benteng Fort de Cock, dari Benteng Fort de Cock kita melintasi Rumah Makan Family, hotel-hotel (hotel yang terkenal: Rocky Hotel, The Hill Hotel), selain itu masih ada hotel lainnya tetapi berada di pinggiran Bukittinggi. Hotel di pinggiran Bukittinggi yang terkenal Hotel Nikita, Hotel Pusako, dll (Bukittinggi daerah seribu hotel dan penginapan).

Tarusan Kamang tak jauh dari Bukittinggi, di jalan menuju Tarusan Kamang kita akan melewati Makam Tuanku Nan Renceh (teman seperjuangan Tuanku Imam Bonjol).

Tak jauh dari kawasan Rocky hotel jika kita melewati turunan kita akan menuju ke arah Janjang Koto Gadang, lalu turun kebawah ada kuliner khas Minang itik cabe ijo (sekarang banyak tempat nongkrong yang enak dan nyaman di kawasan dekat itik cabe ijo), Rumah Pohon Abdul, Taruko Cafe dan Resto (ada pemandangan Indah di sini. Seperti: sungai, bukit yang terkurung).

Di Koto Gadang anda akan menemukan banyak pengrajin perak, sampai dengan songket di rumah songket Amai Setia yang digagas Rohana Kudus (wartawan perempuan pertama Indonesia).

Danau Maninjau, kelok 44, Ambun Tanai, resort didekat ini ada Nuansa Maninjau Resort.
Lalu jika kita terus akan menjumpai kampung ulama besar (ketua MUI pertama) Prof. Dr. HAMKA dan penulis terkenal A. Fuadi. HAMKA menulis Tafsir Al Azhar, lahir di salah satu desa di sekitar danau Maninjau, yaitu Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Tahun 2000, museum Rumah Kelahiran Buya Hamka, dibangun, menghadap danau maninjau.


Ini diantara keunggulan Bukittinggi:
Jika dari Bandara Minangkabau ke Bukittinggi kita akan bisa singgah dulu untuk saksikan keindahan Air Terjun Lembah Anai di tepi jalan dan singgah di Malibo Anai Resort. Di sana ada tempat pemandian yang asik (Pemandian Tirta Alami) yang terbuka untuk umum.
Bukittinggi adalah tanah founding father Republic of Indonesia
Di Bukittinggi terdapat jejak-jejak Proklamator Bung Hatta. Diantaranya rumah kelahirannya di dekat Masjid Baitul Jalal, perpustakaan Bung Hatta, dan Monumen Bung Hatta di dekat DPRD Kota Bukittinggi 
Bukittinggi pernah menjadi Ibukota Indonesia 
Di Bukittinggilah pertama kali diterbangkan pesawat nasional. Pesawat yang dibeli dari sumbangan seluruh rakyat minang. Monumen Nasional AVRO ANSON tak jauh dari kantor walikota Bukittinggi yang baru menjadi saksinya.
Bukittinggi ada monumen nasional. Monumen yang terkenal selain AVRO ANSON dan Monumen Bung Hatta adalah monumen pahlawan tak dikenal. 
Bukittinggi sejuk
Bukittinggi memiliki tempat wisata yang saling berdekatan.
Bukittinggi memiliki kantor walikota yang bisa menjadi tempat wisata kemerdekaan, wisata membaca dan wisata alam. Di dekat kantor walikota Bukittinggi ada makam pahlawan, ada perpustakaan Bung Hatta
Bukittinggi memiliki cafe-cafe yang banyak dikunjungi turis asing. Bisa kita temui di Kawasan Kampung Cina. 
Di pusat Kota Bukittinggi lokasi pasar saling berdekatan dengan tempat wisata.
Bukittinggi memiliki hotel/tempat penginapan yang dekat dengan lokasi wisata
Berwisata ke Bukittinggi kita akan semakin mencintai Indonesia, meneladani Bung Hatta, membaca buku di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta.
Di Bukittinggi sudah ada gojek.
Bukittinggi kota yang bersih, sudah berkali-kali meraih adipura.
Sudah banyak tempat parkir yang layak di Bukittinggi. Seperti di depan Gedung DPRD Kota Bukitttinggi.
Banyak kuliner enak di Bukittinggi. Bisa ke los lambuang, Rumah Makan Simpang Raya, Sederhana, Family Raya, dll. Jika sore menjelang malam telah tiba banyak kuliner enak juga di Kampung Cina/Bawah Jembatan Limpapeh.

Masih banyak keunggulan Kota Bukittinggi. Inilah kira-kira yang menyebabkan dari dulu sampai sekarang Bukittinggi selalu unggul dalam wisata. Bukittinggi akan semakin unggul dan cepat diakses jika nanti telah selesai proyek tol sumatera, reaktivasi kereta api. Dan jika Bukittinggi memiliki seorang pemimpin yang gigih untuk wujudkan bandara di Bukittinggi. Bukittinggi akan semakin unggul jika didukung bandara.

Rumah Gadang Nantigo Homestay
Jika bosan dengan keramaian di Bukittinggi. Hubungi 0811-842-676. Jika nomor tidak bisa dihubungi klik aja google. Dengan menghubungi nomor itu kita bisa menginap di sebuah rumah gadang di perkampungan Jambak, Jorong Koto Marapak, Nagari Lambah, Kecamatan IV Angkek, Kabupaten Agam. Alamat sepanjang itu mengantarkan kita ke sebuah rumah gadang di kampung yang tenang 30 menit ber kendara dari Bukittinggi berlatarbelakangkan Gunung Marapi dan Gunung Singgalang. Di dekat rumah ini pernah menjadi lokasi syuting film nasional.

Rumah itu berdiri di kampung tempat lahirnya beberapa ulama seperti Prof Zakiah Daradjat dan Mawardi Labay Al Sulthany. Kehidupan masyarakatnya adalah bersawah, berkebun, dan juga beternak. Di kampung yang malam harinya lengang, hanya dijumpai beberapa orang di jalan atau serombongan orang yang baru pulang dari masjid.

Rumah Gadang Nantigo Homestay namanya, begitu nama rumah yang dibangun hampir seratus tahun yang lalu itu, tampil manis. Pada eksteriornya rumah gadang tujuh ruang itu berwarna oranye, terlihat manis dan feminin dengan latar depan nya taman dengan bunga-bunga dahlia bermekaran. Tak hanya pada bangunan dan interiornya. Tapi, juga perabot rumah tangganya, kursi sedan, lemari-lemari kayu seperti di rumah nenek buyut dulu. Bahkan, tempat tidur berkelambu mengingatkan kita pada zaman Siti Nurbaya.






Sabtu, 02 September 2017

Masjid Baiturrahman, Wisata Religi Terbaru Kota Padang

Masjid Baiturrahman terletak di Jalan Prof. Dr. Hamka No. 20 Padang mulai viral. Pembangunan masjid berasal dari Yayasan Baiturrahmah. Masjid ini diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Wapres berpesan masjid yang berada di lingkungan kampus ini harus berbeda dengan masjid-masjid lain. Masjid ini hendaknya memberikan harapan tentang masa depan dan persatuan (Republika, 2017). Masjid ini memiliki gaya arsitektur Timur Tengah, masjid ini banyak dikunjungi dan mulai mencuat menjadi tempat wisata religi, seperti Masjid Raya Sumatera Barat yang menjadi ikon Sumbar. Keberadaan masjid ini sangat mendukung Sumatera Barat yang merupakan wilayah wisata halal terbaik dunia.

Selain itu dengan keberadaan masjid ini akan mencerminkan masyarakat yang berfalsafah “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”. Bagi masyarakat Sumatera Barat, masjid adalah sesuatu yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan. Sudah saatnya ajakan kembali ke surau bergema kembali. Jangan hanya jadikan masjid sekedar tempat beribadah saja. Teladani nabi, masjid adalah tempat untuk mewujudkan masyarakat yang madani.

Pencetus dari lahirnya Universitas Baiturrahman yang memiliki Masjid Baiturrahman  adalah Haji Amran St Sidi Sulaiman (Haji Amran). Haji Amran termotivasi membangun dunia pendidikan Sumatera Barat dari harapan orangtuanya Haji Nurdin. Haji Nurdin berharap anaknya untuk peduli pendidikan dan mengelola bisnis pendidikan. Selain itu, Haji Amran termasuk keluarga besar Muhammadiyah yang menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat.

Haji Amran yang dilahirkan,  20 september 1929 lalu di Padang Panjang, sukses dan berhasil mendirikan sekolah mulai dari TK sampai perguruan tinggi. Bahkan mahasiswaya datang dari luar Sumatera Barat. Awal Haji Amran membangun perguruan tinggi yang bernaung di Yayasan Pendidikan Baiturrahmah dengan mendirikan Fakultas Kedokteran Gigi satu-satunya di Pulau Sumatera untuk saat sekarang.

Universitas Baiturrahmah telah mempunyai berbagai fakultas dan program studi ; Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program D III Kebidanan, Program D III Teknik Radiodiagnostik & Radioterapi. Dilengkapi dengan sebuah Mesjid yang indah dan Rumah Sakit Islam Siti Rahmah. Reputasi akademik Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan Fakultas Kedokteran (FK), 1998 telah memperoleh status  B dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) dan Fakultas Ekonomi mendapat peringkat C. Sampai tahun 2002 saja. Bahkan, Universitas Baiturrahmah telah berhasil melahirkan lebih 1.400 sarjana program S1 dan D III.

Haji Amran memulai kehidupannya dengan menjual minyak tanah eceran, sampai meningkat terus menjadi agen. Perjalanan bisnis Haji Amran kian menggeliat begitu mendapat kesempatan menjadi agen PT Semen Padang dan agen garam, 1962 lalu. Bahkan, rekan-rekan Haji Amran menyebut dirinya sebagai Raja Garam. Selain itu H. Amran juga pernah berjualan kain dikaki lima pasar Mambo (kini  Koppas plaza) Pasar Raya Padang. Selain sibuk berbisnis, ternyata Haji Amran juga meneruskan pendidikannya di Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang. Setelah berhasil meniti karier dalam bisinis, maka 1952 Haji. Tekad membara yang diimbangi dengan ketaqwaan, termasuk salah satu kunci kesuksesan Haji Amran dalam membangun menara gading bisnisnya.

Begitu pemerintah Sumatera Barat mengambil alih distribusi garam, tak membuat H. Amran si Raja Garam patah semnagat dalam dunia bisnis. Bahkan, 1976  Haji Amran beralih ke dunia transportasi dengan mengelola 40 unit kendaraan City Ekspress. Kemudian, 1978 Haji Amran membuka pula toko AC-DC Elektronik Servis di Jalan Muhammad Yamin, serta rumah foto.

Itulah sekelumit kisah Masjid Baiturrahman. Mari berwisata religi ke Masjid Baiturrahman Padang. Ini merupakan tempat wisata religi terbaru di Kota Padang. Semoga semakin banyak lahir pemuda-pemudi Sumatera Barat yang peduli pendidikan. Apalah kekayaan hakiki Sumatera Barat selain industri pendidikan yang telah terbukti banyak lahirkan guru bangsa hingga ulama kharismatik dari Ranah Minang. 









Segera Bangun Kereta Api & Bandara di Bukittinggi

Kota Bukittinggi pada zaman kolonial Belanda disebut dengan Fort de Kock dan dahulunya dijuluki sebagi Parijs van Sumatra selain kota sejarah kota Bukittinggi juga dikenal akan pariwisatanya dengan pemandangan yang indah, pegunungan yang elok, ngarai yang eksotis, kota ini memiliki hubungan persaudaraan yang baik dengan Seremban di Negri Sembilan, Malaysia yang disebut juga dengan kota kembar / kota bersaudara (Sister City) Yang disepakati melalui upacara Peresmian dan penanda tanganan pernyataan bersama Kota Bersaudara antara Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Bukittinggi, Propinsi Sumatera Barat, Indonesia dengan - Majelis Perbandaran Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia, yang dilangsungkan tanggal 6 Desember 1986 di Bukittinggi.

Kota Bukittinggi dibangun pada tahun 1784. Pembangunan ini ditandai dengan pembangunan cikal bakal kota Bukittinggi yaitu dimulai darisebuah  pasar,  yang  didirikan  dan  dikelola  oleh  para  penghulu  Nagari  Kurai. Pada awalnya Pasar itu diadakan setiap hari Sabtu, kemudian setelah semakin ramai diadakan pula setiap hari Rabu. Oleh karena pasar itu terletak di salah satu bukit yang tertinggi maka lama kelamaan berubah menjadi Bukittinggi. Akhirnya nama Bukittinggi itu pun digunakan untuk menyebut pasar, sekaligus  masyarakat  Nagari  Kurai.  Sebelum  kedatangan  Belanda di daerah Dataran Tinggi Agam (1823), pasar Bukittinggi telah ramai didatangi oleh pedagang dan penduduk sekitarnya. Sampai sekarang kegiatan pasar Bukittinggi tetap hidup. Banyak juga pedagang berasal dari luar daerah Bukittinggi. Ini menandakan Bukittinggi menjadi kota penting bagi perekonomian Sumatera Barat.

Peran Bukittinggi dalam bidang pariwisata juga sangat penting. Sebagaimana yang kita ketahui pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain. Dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menikmati perjalanan tersebut untuk bertamasya dan rekreasi serta dalam memenuhi keinginan yang beraneka ragam (Yoeti, 1993). Undang-undang republik Indonesia No. 10 tahun 2009, Bab II pasal 3, menyatakan bahwa kepariwisataan berfungsi memenuhi kebutuhan jasmani, rohani serta intelektual setiap wisatawan dengan rekreasi dan perjalanan serta meningkatkan pendapatan Negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, Pariwisata diharapkan dapat memacu dan memobilitas pertumbuhan perekonomian masyarakat, jika keindahan alam ini dikelola dengan baik maka akan menghasilkan income dan meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan terhadap daerah-daerah tersebut. 

Dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) menempatkan 50 Destinasi Pariwisata (DPN) yang tersebar di 33 provinsi, dan 88 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang mencakup 50 DPN. secara rinci dijelaskan dalam ayat 1 dan 2 pasal 10 PP No. 50 tahun 2011, dan kota Bukittinggi termasuk kedalam salah satu target daerah DPN tersebut, sekaligus didukung oleh perda nomor 25 tahun 1987 sebagai daerah Pengembangan Pariwisata dan Kota Tujuan Wisata utama di Propinsi Sumatera Barat dengan dicanangkannya kota Bukittinggi sebagai “Kota Wisata” terhitung semenjak tanggal 11 Maret 1984.

Bidang Kepariwisataan ditetapkan sebagai potensi unggulan daerah Kota Bukittinggi adalah berangkat dari kondisi alam dan geografis Kota Bukittinggi itu sendiri. Posisinya yang strategis merupakan segitiga perlintasan menuju daerah utara, timur dan selatan Sumatera. Serta dengan dikelilingi oleh tiga gunung yaitu Gunung Marapi, Singgalang dan Sago seakan menjadi tonggak penyangga untuk memperkokoh kota Bukittinggi. Inilah yang menyebabkan kota Bukittinggi disebut juga sebagai “Kota Tri Arga” yang memiliki cuaca berhawa sejuk.

Disamping itu Bukittinggi juga dilengkapi dengan peninggalan sejarah yang dapat diketgorikan sebagai keajaiban seperti, Lobang Jepang, benteng Fort De Kock, jam Gadang, Rumah Kelahiran Bung Hatta, Museum Tri Arga dan lain sebagainya. Hal ini membuktikan Bukittinggi sebagai kota tua yang sarat dengan sejarah, salah satunya yang selalu melekat dengan sejarah bangsa yaitu Bukittinggi menjadi Ibu Kota Republik pada masa kemerdekaan Indonesia yang di kenal dengan pemerintahan darurat republik Indonesia (PDRI) pada bulan Desember 1949 – Juli 1950. Kota ini berada di tengah-tengah dan berbatasan langsung dengan kecamatan-kecamatan yang ada di kabupaten agam dan memiliki akses perlintasan dari dalam dan luar provinsi Sumatera Barat

Selain adanya dukungan sejarah, pemerintah serta dukungan alam. Wisata Bukittinggi juga mendapat pengakuan dari traveler atau wisatawan. Pesona keindahan kota dengan hawa sejuk (dingin) ini mengalahkan daya tarik Bandung, Yogyakarta bahkan Jakarta hingga Denpasar di Bali yang selama ini disebut-sebut sebagai kota favoritnya para traveler, baik wisatawan nusantara (Winus) maupun wisatawan mancanegara (Wisman). Bukittinggi menduduki peringkat pertama dalam jajak pendapat tentang persepsi "Kota Terindah (The Most Beautiful City) di Indonesia (Theranking.com, 2014). Oleh karena itu membutuhkan dukungan fasilitas pendukung, dalam hal ini penulis menyarankan adanya bandara dan reaktivasi kereta api di Bukittinggi. Dengan menggunakan pesawat terbang dan kesedian bandara  serta adanya kereta api akan mendukung banyaknya wisatawan untuk datang ke suatu daerah.

Perkembangan pariwisata di Bukittinggi didukung letak strategis kota ini yang berada di tengah Provinsi Sumatera Barat dan merupakan daerah transit antara Sumatera Bagian Utara, Selatan, dan Timur sehingga menjadikan kota ini sebagai pusat jasa dan perdagangan, pusat industri rakyat/kerajinan rakyat, pusat pelayanan kesehatan, hingga berkembang menjadi kota pilihan penyelenggara berbagai kegiatan seminar, lokakarya, pendidikan, dan pelatihan di Provinsi Sumatera Barat (Nawawi, 2005). Jumlah pengunjung wisata ke Bukittinggi semakin   meningkat   dari   tahun   ke  tahun.

Semakin   meningkatnya jumlah pengunjung  seharusnya memacu  pemerintah  daerah  Bukittinggi  mengupayakan peningkatan fasilitas wisata untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung yang dapat menunjang kegiatan wisata, seperti pembangunan penginapan (hotel), penyediaan rumah makan (restoran), pengadaan jasa perjalanan wisata hingga penjualan kerajinan rakyat serta membangun bandara dan mengaktifkan kembali kereta api.

Mengenai fasilitas pariwisata disuatu lokasi menjadi dua bagian yaitu fasiliatas primer dan penunjang. Dengan adanya kondisi jalan yang berkualitas baik dan bertata rapi, maka jumlah wisatawan yang akan mendatangi suatu daerah wisata akan semakin banyak dan juga untuk menunjang mobilitas wisatawan di daerah wisata selama masa liburannya. (Jansen-Verbeke,1995). Apalagi jika didukung dengan fasilitas penunjang wisata berupa bandara dan kereta api.

Dari segi alam, penulis melihat wisata Bukittinggi belum terlalu memanfaatkan alam seperti perbukitan dan sungai. Bukittinggi sangat kaya dengan bukit. Bukittinggi terdiri dari bukit-bukit dan lembah-lembah, yang terdiri dari 27 bukit yang populer, yaitu : Bukit Mandiangin, Bukit Ambacang, Bukit Upang- upang, Bukit Pauah, Bukit Lacia, Bukit Jalan Aua Dalam Pasa, Bukit Cindai, Bukit Campago, Bukit Gumasik, Bukit Gamuak, Bukit Guguak Bulek, Bukit Sangkuik, Bukit Apit Bukit Pinang Sabatang, Bukit Malambuang, Bukit Cubadak Bungkuak, Bukit Sarang Gagak, Bukit Tambun Tulang, Bukit Cangang, Bukit Parit Natuang, Bukit Paninjauan, Bukit Sawah Laweh, Bukit Batarah, Bukit Panganak, Bukit Kandang Kabau, Bukit Gulimeh. Kota Bukittinggi terletak relatif sangat dekat dengan beberapa gunung api aktif, yaitu Gunung Singgalang, Gunung Merapi dan Gunung Tandikat.

Daerah sungai yang terdapat di Kota Bukittinggi merupakan sungai- sungai dengan lebar 6 m hingga 12 m serta sungai-sungai yang relatif lebih kecil. Sungai-sungai/batang yang mengalir yaitu : Di daerah Kota Bukittinggi: Batang Tambuo dengan lebar sungai 7 m, Batang Agam dengan lebar sungai 6 m, dan Batang Sianok dengan  lebar 12 m. Lalu di daerah sekitar Kota Bukittinggi: Sungai Batang Air Katiak, Sungai Batang Serasah, dan Sungai Batang Agam. Apabila wilayah perbukitan dan sungai di Bukittinggi dikelola akan memunculkan wisata baru di Bukittinggi.

Bagi yang gemar berwisata kuliner kota Bukittinggi juga menawarkan jajanan yang memanjakan lidah, karena terdapat beragam makanan seperti nasi kapau, kerupuk sanjai dan berbagai makanan lain nya yang berasal dari kota Bukittinggi. Bukittinggi dikenal juga sebagai pusat perbelajaan yang terdapat di pasar atas dekat objek wisata jam gadang dan juga di pasar aur. Di pasar atas banyak menjual cendera mata khas Kota Bukittinggi yang dapat dijadikan buah tangan oleh wisatawan lokal maupun asing. Pasar aur merupakan pusat grosir yang terkenal cukup murah di Sumatera Barat, harga nya jauh lebih murah dibandingkan membeli langsung di pusat objek wisata di pasar atas.

Kita sama-sama mengetahui diakhir Januari 2013, diresmikan Janjang Koto Gadang yang selesai direvitalisasi oleh Tokoh Parantauan Minang dibawah koordinator Tifatul Sembiring yang waktu itu masih menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika, janjang tersebut kemudian terkenal juga dengan Great Wall of Koto Gadang. Ini adalah objek wisata baru yang mendapat respon luar biasa dari masyarakat pencinta traveling. Kemudian tidak puas sampai di situ, di akhir tahun 2013, muncul lagi destinasi baru lainnya berupa objek wisata revitalisasi dari Janjang Saribu. Revitalisasi Pasar Banto, dan revitalisasi sarana Parkir Wowo juga telah dilakukan pada masa Ismet Amzis.

Pekerjaan rumah yang belum terselesaikan adalah Pembangunan Museum Sejarah Alam Bawah Tanah (MUSSABATA) yang belum terujud meskipun benda-benda contennya sudah disumbangkan oleh Institut Teknologi Bandung, Universitas Goethe Germany dan museum geologi dunia lainnya. Islamic Centre baru sebatas fondasi dan tonggak mesjidnya. Mengingat saat ini Bukittinggi bukanlah pemain tunggal wisata di Sumatera Barat. Dalam dekade 2004-2013 ini tumbuh dan berkembang objek-objek wisata baru sebagai “pesaing” Kota Bukittinggi sebagai Kota Wisata. Diantaranya kota Padang Panjang yang berkembang setelah direvitalisasinya kawasan Minangkabau Village menjadi objek wisata modern Minang Fantasi, Kota Sawahlunto dengan Kota Wisata Tambang yang Berbudaya, dan kota/kabupaten lain yang berlomba-lomba mempromosikan objek wisatanya, apalagi setelah berlangsungnya Even Internasional Tour de Singkarak (TDS) yang melibatkan beberapa Daerah di Sumatera Barat.

Apalagi telah diberhentikanya kontrak kerjasama iklan dengan perusahaan rokok sebagai bagian dari peraturan daerah No 1 tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) terhitung sejak tanggal 1 desember 2014 maka pendapatan asli daerah (PAD) kota Bukittinggi bakalan berkurang dari pendapatan pajak reklame rokok. Memacu pembangunan wisata-wisata baru dengan dibarengi pembangunan bandara dan reaktivasi kereta api sangat mendesak bagi Bukittinggi. Tujuannya sangat mulia, yaitu agar Bukittinggi dapat bersaing menghadapi kompetiter di tingkat lokal, regional maupun internasional kedepannya. 

Oleh karena itu dinas Kebudayaan dan Pariwisata maupun Pemerintah Daerah tidak bisa bergerak sendiri, begitu juga mitra kerja dan pelaku pariwisata baik yang bergerak di bidang jasa perhotelan, traveller, usaha kuliner, assesories, atraksi budaya dan seni, serta masyarakat sekitar objek wisata yang bersentuhan langsung dengan pariwisata. Untuk itulah sudah tepat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bukittinggi menggagas suatu gerakan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community base Tourism), yang secara sederhana dapat diterjemahkan menjadi gotong-royong dalam membangun wisata Bukittinggi.

Kita berharap pemerintah Bukittinggi yang saat ini dipimpin Ramlan-Irwandi dan Ketua DPRD Beny Yusrial, agar lebih memberikan perhatian khusus bagi pembangunan dan pengembangan kepariwisataan di kota Bukittinggi dengan mengalokasikan anggaran untuk menunjang pembangunan dan pengembangan kepariwisataan di Kota Bukittinggi yang termasuk pada potensi unggulan bagi kota Bukittnggi dan merupakan penyumbang PAD terbesar Kota Bukittinggi, serta meningkatkan kerjasama dengan investor baik dalam dan luar negri untuk pembangunan dan pengembangan kepariwisataan di Kota Bukittinggi.

Pembangunan sektor pariwisata perlu dikembangkan dan ditingkatkan karenajika ditinjau dari aspek sosial ekonomi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, perluasan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan pemerintah, peningkatan penerimaan devisa dan meningkatkan kewirausahaan Nasional. Mari kita sama-sama berjuang mewujudkan mimpi menghadirkan bandara dan mengaktifkan kembali kereta api di Bukittinggi.




Kenapa Aung San Suu Kyi Tidak Membela Rohingya?

Konflik sipil di Myanmar telah berlangsung lebih dari 60 tahun, mendiskriminasi orang Rohingya. Ini sungguh melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Karena hak kewarganegaraan adalah hak asasi yang dijamin dan dilindungi hukum internasional. Bahkan di dalam Pasal 15 ayat (1) dan (2) Deklarasi Universal HAM 1948 ditegaskan bahwa setiap orang berhak atas sesuatu kewarganegaraan dan tidak seorang pun dengan semena-mena dapat dicabut kewarganegaraannya atau ditolak hanya untuk mengganti kewarganegaraannya.

Baru-baru ini, militer Myanmar telah melakukan serangan balasan terhadap Rohingya, setelah pos polisi dan sebuah pangkalan militer diserang pada akhir Agustus 2017 oleh Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA). Kelompok ini dianggap sebagai organisasi "teroris" oleh pemerintah Myanmar. Menurut kelompok Krisis Internasional, ARSA memiliki hubungan dengan Rohingya yang tinggal di Arab Saudi.

Rohingya kelompok etnis Muslim yang telah tinggal berabad-abad di mayoritas Myanmar Buddha. Saat ini, ada sekitar 1,1 juta Muslim Rohingya yang tinggal di negara Asia Tenggara. Rohingya tidak dianggap sebagai salah satu dari 135 kelompok etnis resmi negara tersebut dan telah ditolak kewarganegaraannya di Myanmar sejak tahun 1982, yang telah secara efektif membuat mereka tanpa kewarganegaraan.

Tak lama setelah kemerdekaan Myanmar dari Inggris pada tahun 1948, Undang-undang Kewarganegaraan Myanmar disahkan, menentukan etnis mana yang bisa mendapatkan kewarganegaraan. Menurut laporan tahun 2015 oleh Klinik Hak Asasi Manusia Internasional di Yale Law School,  Rohingya tidak disertakan. Pada saat kudeta militer 1962 di Myanmar, keadaan Rohingya semakin sulit. Semua warga negara diminta untuk mendapatkan kartu registrasi nasional. Rohingya, bagaimanapun, hanya diberi kartu identitas asing, yang membatasi pekerjaan dan kesempatan pendidikan yang dapat mereka kejar dan dapatkan.

Pada tahun 1982, sebuah undang-undang kewarganegaraan baru disahkan, yang secara efektif membebaskan Rohingya tanpa kewarganegaraan. Di bawah hukum, Rohingya kembali tidak dikenal sebagai salah satu dari 135 kelompok etnis di negara ini. Undang-undang tersebut menetapkan tiga tingkat kewarganegaraan. Untuk mendapatkan tingkat yang paling dasar (naturalisasi kewarganegaraan), harus ada bukti bahwa keluarga seseorang tinggal di Myanmar sebelum tahun 1948, serta kelancaran salah satu bahasa nasional. Banyak Rohingya kekurangan dokumen semacam itu karena tidak tersedia atau ditolak oleh mereka.

Sejak tahun 1970an, sejumlah tindakan keras terhadap Rohingya di Negara Bagian Rakhine telah memaksa ratusan ribu orang untuk melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh, serta Malaysia , Thailand, Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Selama tindakan keras tersebut, para pengungsi sering melaporkan pemerkosaan, penyiksaan, pembakar dan pembunuhan oleh pasukan keamanan Myanmar.

Organisasi Internasional tak berdaya terhadap Myanmar. Myanmar tetap saja melakukan hal yang tak menyenangkan pada Rohingya. Kita sudah tahu semua apa yang dilakukan Myanmar melanggar. Solusi preventif terus dijalankan. Kita takutkan adalah kawasan ASEAN menjadi tidak damai lagi. Beberapa konflik terus dicoba untuk mengganggu stabilitas ASEAN. Indonesia tak terpancing.

Umat Islam sedang sakit. Sakit itu berasal dari derita Rohingya. Kasihan umat Islam dunia. Tak bisa lakukan lobi apa-apa terkait masalah kemanusiaan Rohingya. Paling hanya mengkritik di media yang tak hasilkan apa-apa. Tapi itu lebih baik daripada diam. Apakah derita Rohingya ini akan sama dengan derita Palestina. Derita Palestina belum juga selesai.

Dari derita Rohingya kita harusnya bersyukur dan sungguh-sungguh menjaga Indonesia. Agar Indonesia bisa jadi milik semua rakyat Indonesia tanpa diskriminasi.  Myanmar harus memperhatikan adab memperlakukan warga negaranya. Dengan diberikannya hak kewarganegaraan penuh kepada Rohingya dan pengakuan Rohingya sebagai bagian bangsa Myanmar, akan mempercepat penyelesaian permasalahan Rohingya.

Aung San Suu Kyi  sebagai peraih Nobel Perdamaian pun tidak memiliki kendali atas militer namun telah dikritik karena kegagalannya untuk mengutuk kekuatan sembarangan yang digunakan oleh tentara, dan juga membela hak-hak lebih dari satu juta Rohingya di Myanmar. Pemerintah Aung San Suu Kyi sering menolak akses wartawan dan pekerja bantuan ke Negara Bagian Rakhine. Kantor Aung San Suu Kyi juga menuduh kelompok bantuan membantu mereka yang dianggap sebagai "teroris".

Selain itu negara tersebut juga menolak visa kepada anggota penyelidikan PBB yang menyelidiki kekerasan tersebut dan dugaan pelanggaran di Rakhine yang bertujuan untuk menahan mereka yang bertanggung jawab. Jika para pemimpin Myanmar serius dalam mengakhiri perang sipil dan budaya impunitas di negara tersebut, mereka harus melakukan segalanya dengan kekuatan mereka untuk bekerja sama dengan misi PBB. Jika tidak, Myanmar berisiko mendapat cap internasional sebagai " negara paria", seperti Korea Utara dan Suriah jika hal itu tidak memungkinkan PBB untuk menyelidiki dugaan kejahatan.

Untuk menjawab pertanyaan kenapa Aung San Suu Kyi tidak begitu membela Rohingya? Dasar tindakan aneh yang dilakukan seorang peraih nobel perdamaian ini menurut penulis salah satunya karna Aung San Suu Kyi dan pemerintahan sipilnya ini karena berada di tempat yang sulit. Berdasarkan konstitusi 2008, militer dapat mengumumkan keadaan darurat dan menangguhkan pemerintah terpilih. Aung San Suu Kyi takut jika militer menangguhkan pemerintahannya. 


Jumat, 01 September 2017

Tak Ada Salahnya Khotbah Berbau Politik

Jika kamu melihat seseorang terbiasa pergi ke masjid, maka saksikanlah bahwa dia beriman,  Allah berfirman, yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir (HR. Tirmidzi).

Masjid pertama yang dibangun umat Islam terletak di Quba. Masjid yang dibangun pada 8 Rabiul Awal 1 Hijriah ini dibangun oleh tangan Nabi Muhammad sendiri dibantu para sahabat. Di masjid inilah, juga masjid-masjid agung lainnya, peradaban Islam dibangun. Di sanalah pemikiran, pemerintahan, dan pengadilan diselenggarakan. Tempat di mana strategi dan persiapan perang juga dilakukan. Fungsi utama masjid adalah tempat beribadah. Namun ia juga berfungsi sebagai tempat berkumpul, berdiskusi, dan berinteraksi. Dengan kata lain masjid adalah ruang publik bagi masyarakat islam.

Ada pula masjid-masjid yang menjadi sumber peradaban intelektual Islam. Seperti Masjid Al Mansur di Baghdad, Madrasah Ulugh Beg, yang termasuk dalam kompleks masjid di Samarkand, Uzbekistan, Masjid Al Zaytun di Tunisia yang memiliki lebih dari 200.000 volume buku dan juga masjid Al Azhar di Mesir yang menyimpan jutaan buku dari berbagai mazhab yang ada dalam islam. Di dalam masjid ini berbagai pemikiran diberi ruang dan diberikan tempat.

Bermodalkan bangunan masjid kecil, Rasulullah mulai membangun dunia, sehingga kota kecil yang menjadi tempat beliau membangun dunia benar-benar menjadi Madinah, yang arti harfiyahnya adalah “pusat peradaban”, atau paling tidak, dari tempat tersebut lahirlah benih peradaban baru umat manusia. Sebagai Kepala Pemerintah dan Kepala Negara Muhammad SAW tidak mempunyai istana seperti halnya para pejabat di era modern, beliau menjalankan roda pemerintahan dan mengatur umat Islam di Masjid. Bahkan permasalahan-permasalahan umat, hingga mengatur strategi peperangan, beliau selesaikan bersama-sama dengan para sahabat di Masjid.

Penurunan fungsi masjid sudah terjadi pada masa pada masa Bani Umayyah dan Abbasiyah, pada masa ini terjadinya penurunan fungsi dan peran masjid. Masjid sudah tidak lagi dijadikan sebagai sentral kegiatan umat Islam. Hal ini disebabkan telah dibangunnya istana yang menjadi pusat pemerintahan, sehingga masjid hanya dijadikan sebagai tempat keagamaan saja. Mulai dari masa ini sampai masa sekarang, terjadi perubahan dan pergeseran fungsi dan peran masjid, masjid dibangun sangat megah namun, peran dan fungsinya tidak berjalan secara maksimal sebagaimana di zaman Rasulullah dan sahabat.

Pada masa sekarang dikhawatirkan peran dakwah, politik, ekonomi, sosial dan kesehatan yang sudah mulai menghilang dari masjid perlu untuk di revitalisasikan di era modern. Menghilangnya peran dan fungsi tersebut disebabkan minimnya pengetahuan sumber daya manusia (ta‟mir) masjid tentang peran dan fungsi masjid serta dana masjid yang tidak mencukupi untuk pengadaan aktifitas-aktifitas sosial masjid. Dahulu nabi pun tidak pernah hanya memfungsikan masjid hanya untuk ibadah. Masjid dijadikan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai lembaga penumbuhkembangan keshalehan sosial dalam rangka menciptakan masyarakat religion-politik menurut tuntunan ajaran Islam. Pada masa itu, masjid sepenuhnya berperan sebagai lembaga rekayasa sosial yang sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam.

Muncul kontroversi di masyarakat, bolehkah masjid dijadikan ajang kegiatan politik? Bolehkah seorang khatib masjid mengarahkan umatnya untuk memilih partai atau politisi tertentu dalam pemilihan umum? Mereka yang mengatakan boleh mengambil contoh riwayat Nabi Muhammad SAW yang membangun masjid pertama di Madinah dan menjadikannya sebagai pusat seluruh kegiatannya. Nabi shalat, beribadah, mengatur pemerintahan, merancang strategi perang, mengeluarkan instruksi, dan sekaligus berdakwah di Masjid Nabawi. Islam tidak memisahkan antara ibadah dan urusan muamalah dan negara.

Sedangkan pendapat yang kontra seperti diutarakan mantan ketua Muhammadiyah Syafii Maaraif menulis di sebuah koran ibukota mengingatkan bahaya membawa politik ke masjid. Beliau menulis " Tuan dan puan bisa bayangkan, jika dalam khutbah Jum’at diselipkan kampanye politik partai tertentu, pastilah masjid berhenti menjadi tempat yang nyaman, diliputi oleh suasana persaudaraan. Perpecahan di akar rumput akan menjadi sulit dihindari, seperti yang dulu pernah berlaku. Jalan yang paling arif menurut saran saya adalah membebaskan semua masjid dari gesekan politik kepentingan sesaat. Jadikan Rumah Allah ini sebagai tempat teduh dan sejuk buat semua orang beriman, terlepas dari apa pun partai yang didukungnya".

Sekretaris Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Muhammadiyah Amin, mengatakan gejala penggunaan khotbah untuk kepentingan politik dan ideologi tertentu, khususnya kelompok garis keras, mulai marak terjadi pascareformasi 1998. Dr. Hilmy Bakar Almascaty M.A., salah seorang bekas petinggi Front Pembela Islam (FPI) yang di masa Orde Baru memilih tinggal di Malaysia bersama Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba'asyir, menyebut khotbah Jumat harus dimaksimalkan untuk menggelar apa yang ia sebut sebagai “jihad lisan”. Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdathul Ulama, Ahmad Ishomuddin, melihat khotbah politik di masjid sebenarnya tidak masalah. Namun, bukan dalam konteks politik praktis, seperti menjelek-jelekkan calon lain atau menghasut orang untuk tidak memilih calon pemimpin lainnya. Khotbah itu harus yang bersifat universal dan menanamkan nilai perdamaian

Gambaran bangsa Indonesia selama masa 1945-1950 lebih banyak tercurah kepada usaha-usaha mempertahankan kemerdekaan dalam bentuk perjuangan fisik (Deliar Noer, 1987: 197) bisa kita jadikan acuan melihat pentingnya masjid berbicara politik. Spirit perjuangan pada umumnya diliputi oleh spirit Islam, seperti dikumandangkannya seruan jihad fi sabilillah Apalagi tegaknya hukum-hukum Allah di muka bumi merupakan amanah yang harus diwujudkan. Hukum-hukum tersebut tidak akan mungkin bisa tegak tanpa politik pada umumnya dan kekuasaan pada khususnya. Ibnu Taimiyyah mengatakan bahwa Islam harus ditegakkan dengan dua hal : Al Qur’an dan pedang. Al-Qur’an merupakan sumber hukum-hukum Allah sedangkan pedang melambangkan kekuatan politik atau kekuasaan yang menjamin tegaknya isi Al-Qur’an.

Diskusi panjang tentang hubungan Islam dan negara di Indonesia muncul seiring dengan timbulnya gerakan pembaruan Islam di Indonesia, yaitu pada awal abad ke-20. Pada masa perjuangan kemerdekaan tersebut, sejumlah intelektual muslim, tak terkecuali Mohammad Natsir (1908-1993), dari berbagai organisasi sosial keagamaan dan politik seperti Sarekat Islam, Persatuan Muslim Indonesia (Permi), Persatuan Islam (Persis), dan lain-lain telah mulai melontarkan pemikiran-pemikiran politiknya berkenaan dengan hubungan antara Islam dan kebangsaan.

Hubungan Islam dan negara dalam pandangan Natsir adalah hubungan yang integral dan simbiotik, tidak ada dikotomik yang bermuara kepada sekularisasi. Baginya, agama Islam adalah agama universal yang menata seluruh mekanisme kehidupan, termasuk masalah negara. Dalam hal ini, agama memerlukan negara, karena dengan negara agama dapat berkembang. Sebaliknya negara memerlukan agama, karena dengan agamanegara dapat berkembang dalam bidang etika dan moral (Syamsuddin, 1993: 6). Hal ini karena dalam pemahaman Natsir bahwa Islam merupakan ajaran yang lengkap. Ajaran Islam tidak mengandung persoalan ibadah saja, tetapi juga mengandung aspek lain seperti bidang hukum tentang kenegaraan, maka pendirian sebuah negara adalah suatu kemestian Sebagaimana pendapat H.A.R. Gibb, bagi Natsir, Islam itu bukan sekedar agama tetapi juga merupakan peradaban yang komplit. Untuk itu dalam Islam tidak relevan adanya pemisahan agamadari negara karena nilai-nilai universal Islam itu tidak dapat dipisahkan dari ide pembentukan sebuah negara (Yusril Ihza Mahendra, 1995: 136).

Pandangan Natsir tentang kemestian pendirian sebuah negara ini memiliki kesamaan dengan pemikiran politik Ibnu Taimiyyah (1328 M) yang mengatakan memimpin dan mengendalikan rakyat adalah kewajiban asasi dalam agarna. Bahkan pelaksanaan agama tidak mungkin terealisasi kecuali dengan adanya kepemimpinan (Ibnu Taimiyyah, 1988: 138). Terkandungnya hukum-hukum kenegaraan dalam ajat an Islam, menurut Natsir, adalah suatu bukti bahwa Islam tidak mengenal pemisahan antara agama dan negara. Pandangan Natsir ini didasarkan pada Alquran, al-Dzariyyat: 56.

Jadi, apakah benar tak ada salahnya khotbah berbau politik? Menurut penulis tidak masalah, karena masjid mempunyai posisi yang sangat vital dalam memberikan solusi bagi permasalahan sosial di masyarakat. Jika kondisi politik dan ekonomi suatu negara buruk. Masjid harus berbicara kepada umat dan menunjukkan jalan keluar solusinya.


Tempat Duduk Terbaik di Pesawat

Duduk di dekat jendela, dengan adanya pemandangan dan dapat melihat badan pesawat bisa menjadi tempat pilihan terbaik.

Kursi pesawat dekat lorong juga baik karena memiliki akses mudah ke toilet.
Bisa menggunakan kamar mandi sesuai keinginan Anda, tanpa harus melewati atau membangunkan orang asing di sebelah.
Bisa dengan mudah keluar dari tempat duduk Anda untuk mendapatkan sesuatu dari atas kepala

Selain itu juga bisa pertama kali keluar dari pesawat terbang. Tetapi, kursi tengah pesawat banyak yang tidak menyukai.

Kamis, 31 Agustus 2017

Kerjasama Mengatasi Kebosanan Kota Bukittinggi

Bukittinggi merupakan kota tua yang memiliki nilai sejarah tinggi. Terbukti dengan banyaknya peninggalan kolonial Belanda dan Jepang yang masih terdapat di sejumlah wilayah. Sejarah Bukittinggi termasuk kota tua sudah 232 tahun. Di sana kota kecil itu termasuk pertahanan orang Belanda, sampai sekarang masih ada gudang peluru, lalu juga lubang pertahanan Jepang. Selain itu Bukittinggi adalah kota wisata. Kota yang senantiasa mengamit hati, seperti yang dikatakan Tifatul Sembiring dalam bab pertama bukunya Sepanjang Jalan Dakwah (Tifatul Sembiring, 2012).

Sekarang Bukittinggi dipimpin pengusaha HM. Ramlan Nurmatias, SH Dt.Nan Basa (Ramlan) yang dikenal memimpin Emeral Grup (modal ekonomi) dan mantan wakil ketua KNPI Sumatera Barat dan KPUD Kota Bukittinggi (modal organisasi). Wakilnya adalah H. Irwandi, SH Dt.Batujuah (Irwandi) yang merupakan mantan Sekda Kota Payakumbuh (modal organisasi). Ramlan-Irwandi memiliki modal organisasi dan modal ekonomi. Ramlan-Irwandi memperoleh total suara sebanyak 17.770 suara (41,80%). Di Sumatera Barat sendiri kemenangan pasangan perseorangan sangat langka dan ini merupakan kemenangan pertama pasangan calon independen di Kota Bukittinggi maupun di Sumatera Barat.Ramlan pada tahun 2010 beliau juga pernah mencoba menjadi calon Walikota Bukittinggi berpasangan dengan Azwar Risman Taher, namun usaha tersebut gagal.

Ramlan meliliki harta kekayaan Rp.66.082.212.555, melebihi jumlah harta kekayaan dari semua calon yang ada. Jauh melampaui jumlah harta kekayaan calon incumbent Ismet Amzis sebanyak Rp.1.417.151.906. Modal ekonomi yang dimiliki pasangan Ramlan-Irwandi sangat kuat dari pasangan Ismet Amziz-Zulbari Majid tidak serta merta mejadi alasan pasangan Ramlan menang dalam pemilukada Kota Bukittinggi, hal ini bisa kita lihat dalam pemilu periode 2010-2015, Pasangan Zulkirwan Riva’i-Baharya memiliki harta kekayaan yang besar melebihi pasangan calon lain namun pasangan ini tetap kalah dalam pemilukada tersebut (Yovaldi Riki Putra, 2010). Salah satu pendapat, mengenai alasan kemenangan Ramlan-Irwandi karena sekarang terjadi hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap partai dan adanya ketidaksesuai dengan beberapa partai yang pernah mereka dekati (Romi Saputra, 2017).

Modal organisasi dan modal ekonomi telah diuraikan di atas. Ramlan-Irwandi juga memiliki modal moral, pasangan ini mencoba membetuk figur yang dekat dengan masyarakat, dengan cara mendatangi acara-acara yang diadakan oleh masyarakat ataupun kelompok masyarakat. Pada modal sosial mereka menyadari bahwa modal sosial adalah modal yang paling penting jadi mereka mencoba mendekatkan diri dengan berbagai kelompok-kelompok sosial yang ada di Kota Bukittinggi. Modal simbolik gelar adat yang kedua pasangan calon miliki menjadi nilai dominasi yang kuat atas kedudukan mereka di Kota Bukittinggi, dan ada dua sosok perwakilan urang kurai. Modal Budaya pasangan ini mendapatkan dukungan dari suku masing-masing dan juga mendapatkan dukungan moril dari niniak mamak pucuak 26 kurai yang menambah legitimasi dukungan kebudayaan kepada pasangan Ramlan-Irwandi.

Ramlan-Irwandi mampu memanfaatkan modal politik dengan baik dan dapat memengkan pilkada Kota Bukittinggi tahun 2015. Setiap calon walikota dan wakil walikota sebaiknya memperhatikan modal politik (yang terdiri dari modal moral, modal sosial, modal ekonomi, modal simbolik, modal budaya, modal organisasi) terlebih dahulu karena terbukti penting untuk setiap kandidat yang ingin berkompetensi dalam persaingan politik.

Setelah mengetahui Ramlan-Irwandi memiliki modal politik yang tak diragukan lagi. Kita menyaksikan fakta baru, Ngarai Sianok indah juga jika kita lihat dari Taruko Cafe & Resto. Di dekat Ngarai akan dibangun Kampung Islam. Tapi tidak tahu kapan realisasinya. Semoga saja cepat dibangun. Tapi jika kita lihat dari struktur APBD Bukittinggi tahun lalu justru yang dibangun adalah Gedung DPRD Bukittinggi dan rumah dinas (rumdis) Walikota Bukittinggi yang megah itu. Gedung baru DPRD Bukittinggi akan dibangun empat lantai termasuk basement, di atas tanah seluas 10.000 m2. Pembangunan gedung baru DPRD Bukittinggi di Manggis Gantiang segera direalisasikan. Proyek itu senilai Rp 69 Milyar.

Sedangkan untuk pembangunan rumdis Walikota Bukittinggi menggunakan alokasi anggaran APBD Kota Bukittinggi tahun anggaran 2017 senilai Rp 10 Milyar. Pembangunan ini dengan alasan rumdis itu sudah tidak layak dan memprihatinkan (Dinas PU Bukittinggi, 2017). Bahkan atapnya banyak yang bocor, saat hujan datang karena dibangun tahun 1980-an. Rumdis ini sempat ramai, letak masalah pembangunan rumdis ini pada proses anggaran yang mana disebut salah satu media harianjayapos.com berbau korupsi. Semoga saja tidak, karena kita tidak ingin pejabat kita terhambat karir politiknya gara-gara rumdis ini.

Dan melihat kondisi ekonomi daerah Bukittinggi. Kebutuhan akan rumdis dan gedung DPRD baru tidak mendesak dan bukan jadi kebutuhan utama saat ini, ada baiknya Walikota Bukittinggi dan DPRD Bukittinggi mengundurkan dulu kegiatan tersebut. Tetapi pembangunan telah berjalan tahun ini. Apa boleh buat ini sedang berjalan. Ini sebenarnya mencederai janji kampanye nomor 4 dalam 10 alasan memilih Ramlan-Irwandi yang mana menyatakan mereka mendukung anggaran untuk kepentingan rakyat, berbasis kelurahan untuk mengatasi kemiskinan, peningkatan pendidikan, kesehatan, perdagangan-jasa serta pariwisata. Serta jika kita lihat dalam 10 alasan memilih Ramlan-Irwandi pada poin ke 10, yang menyatakan figur pilihan tepat untuk membangun pariwista Bukittinggi sebagai sektor unggulan untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Apalagi visi mereka untuk Kota Bukittinggi adalah terwujudnya Bukittinggi Kota Tujuan Pariwisata, Pendidikan, Kesehatan, Perdagangan dan Jasa Berlandaskan Nilai-Nilai Agama dan Budaya. Gebrakan wisata belum tampak. Kita berbahagia gebrakan dalam bidang lingkungan telah nyata dengan hadirnya piala adipura. Gebrakan dalam bidang peningkatan kegiatan perdagangan juga telah diutarakan dengan adanya revitalisasi kawasan aur kuning. Dengan adanya eskalator, tetapi belum terealisasi.

Aduh, Bukittinggi sebenarnya lebih butuh penyegaran. Banyak yang menyatakan mulai bosan ke Bukittinggi. Wisatanya itu ke itu saja. Postur APBD Bukittinggi 2018 belum mendukung itu. Aduh, kepada siapa rakyat Bukittinggi akan berharap? Untung ada terobosan dari swasta kreatif. Ada Taruko Cafe & Resto serta Rumah Pohon Abdul (dua cafe ini secara geografis berada di Kabupaten Agam) lalu disertai ada pembangunan di sekitar jembatan dan bawah jembatan (ini berada di wilayah perbatasan Bukittinggi dan Agam) menuju ke Taruko Cafe & Resto/jalan menuju Rumah Pohon Abdul.

Semoga saja gedung parlemen Bukittinggi bisa menarik wisata. Seperti Gedung New Parliament House atau gedung parlemen baru yang terletak di Capital Hill dan terletak di atas lahan seluas lebih dari 32 hektar.Gedung MPR- DPR nya Australia ini memang telah menjadi salah satu tujuan wisata terpenting di Canberra. Banyak yang bilang kita belum ke Canberra kalau belum mampir ke gedung ini.

Jika kita melihat geliat DPRD Kota Bukittinggi. Ia mengusulkan adanya pembahasan: ranperda tentang Penamaan Jalan, ranperda tentang Pemberdayaan UMKM dan ranperda tentang Pembentukan BUMD Pasar, ranperda tentang Pembentukan Perseroan Daerah BPR Jam Gadang serta Ranperda tentang RIPPDA (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah) Kota Bukittinggi. Kita harapkan RIPPDA cepat selesai. Karena dengan adanya RIPPDA, kita yakin Bukittinggi akan bergerak ke arah Kota Wisata yang tidak membosankan.

Kita menyambut positif hadirnya gebrakan kuliner yang mendukung wisata. Dengan adanya pembangunan kuliner di bawah jembatan yang berada di sisi-sisi sungai sangat membahayakan dari segi mitigasi bencana. Ditakutkan air sungai meluap dan pengunjung yang sedang berada di pondok-pondok yang berada di sisi sungai akan hanyut. Terkait dengan peran kuliner dalam mendukung wisata, kita ingat kepada Los Lambuang di Bukittinggi yang keadaannya dari tahun ke tahun hanya seperti itu. Harus ada hal-hal kreatif agar semakin membuat orang semakin banyak berdatangan ke Los Lambuang di Bukittinggi. Sempat ada aksi revitalisasi di Pasar Lereng oleh Ismet Amzis. Tapi tidak terlalu menyentuh Los Lambuang. Apalagi menyentuh pusat kuliner bubur, kue pancuang di dekat Los Beras yang jauh dari Pasar Lereng.

Terima kasih kepada Bapak Ismet Amzis Walikota Bukittinggi dan jajaran kabinetnya yang lalu yang hadirkan pusat wisata baru seperti Tembok Cina khas Bukittinggi (kehadirannya juga dipelopori Pemda Agam dan Tifatul Sembiring serta kerja sama dengan swasta seperti XL) dan  sukses hadirkan Taman Ngarai Maaram. Walikota Bukittinggi yang terpilih dari jalur independen Bukittinggi baru fokus pada berbagai penghargaan dalam bidang lingkungan, zakat, dll. Kami berharap angin segar hadirnya Kampung Islam khas Minang yang sempat dihembuskan Walikota Bukittinggi Ramlan ini benar terjadi.

Sinergi yang baik antara: PKL, swasta, pemda Bukittinggi-Agam akan lahirkan wisata-wisata baru bagi Bukittinggi dan Agam (Mengenai sinergitas Bukittinggi-Agam ini sangat patut kita soroti. Karena baru-baru ini pembangunan Gerbang Selamat Datang Kota Bukittinggi tersendatnya, Walikota Bukittinggi menyatakan bukannya dari segi bantuan dana tersedatnya. Karena BNI 46 telah mempersiapkan bantuan dana tersebut sebesar Rp2,2 milyar. Persoalannya adalah kesulitan kita dengan Kabupaten Agam. Komunikasi yang baik antara Bukittinggi-Agam sebenarnya akan hasilkan komunikasi yang saling menguntungkan selain juga akan mendukung PAD yang tinggi dan baru bagi Bukittinggi dan Agam). Jangan dilupakan peran dari ekstrakulikuler SD, SMP dan SMA serta Kampus yang ada di Bukittinggi. Pemuda-pemudi Bukittinggi juga bisa berperan untuk wisata Kota Bukittinggi. Tak akan bisa pemerintah kota Bukittinggi berperan sendiri, selain batuan dari Pemkab Agam bantuan dari masyarakat serta pemuda-pemudi harus diorganisasikan. Seperti dengan adanya festival lomba tari khas minang yang bisa hadirkan pengunjung domestik ataupun luar negeri. Apalagi randai sudah sangat terkenal.

Kehadiran cafe dan pusat kuliner-kuliner baru di Bukittinggi perlu ditata. Agar tidak menjadi bom waktu bagi kota dan menyusahkan dalam hal penertibannya. Dalam penataan PKL, Bukittinggi perlu belajar pada penghargaan Kota Padang kepada PKL di sekitar Pantai Padang yang dimanusiakan dengan membangunkan tempat yang lebih layak lingkungan. Pantai Padang sekarang lebih indah. Karena jika penataan PKL dilakukan tanpa solusi akan menambah kemiskinan serta melanggar janji kampanye yang tercantum dalam 10 alasan memilih Ramlan-Irwan pada poin delapan, yaitu: Berjiwa wirausaha, moderat dan penuh perhatian ke pengusaha ekonomi lemah. Serta misi keempat, yaitu mengambangkan sistem ekonomi perkotaan secara lebih berdaya guna. Dengan tidak adanya solusi setelah adanya penertiban PKL perwujudan misi keempat akan mengalami kendala. Terutama dalam keberpihakan Bukittinggi kepada PKL yang termasuk pengusaha ekonomi lemah yang butuh solusi untuk menjadi pengusaha ekonomi kuat.

Perlunya Bukittinggi memiliki suasana Kota Anak Muda, Kota yang sebenar-benarnya Kota Wisata, Kota yang penuh musik dan budaya khas Minang atau pun musik masa kini yang sesuai dengan norma adat dan agama. Acara musik di setiap akhir pekan dan pengajian akbar disetiap bulan dengan diisi ustad-ustad muda dari IAIN Bukittinggi sampai ke Universitas Mohammad Natsir. Ini akan berdampak baik bagi pemberantasan narkoba di Bukittinggi. Semakin banyak kegiatan positif di Bukittinggi. Apalagi Bukittinggi di tahun 2017 juga mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak. Tetapi ironisnya masih ada saja ditemukan pelajar yang menghisap lem. Dengan adanya kegiatan positif akan semakin mendukung Bukittinggi menjadi Kota Layak Anak.

Apakah tak terpikir oleh Bukittinggi untuk merangkul anak-anak muda yang menyukai stand up comedy untuk unjuk aksi disetiap malamnya atau pun akhir pekan untuk menghibur kota yang mulai dikecam karna dicap sebagian orang menjadi kota yang membosankan. Kepintaran Bukittinggi memanfaatkan potensi anak muda. Akan menghidupkan gairah agama dan adat Kota Bukittinggi. Bukankah Bung Karno sangat percaya diri sekali akan mengguncang dunia dengan sepuluh orang pemuda. Selain aksi stand up comedy, aksi musik tradisional, kegiatan sepak bola (Persatuan Sepakbolak Kota Bukittinggi harus menjadi wadah anak-anak Bukittinggi untuk menyalurkan bakat sepak bola. Agar Bukittinggi memiliki klub sepakbola yang membanggakan. Sudah bertahun berlalu Bukittinggi belum juga miliki klub sepakbola sekelas PSP Padang. Sebenarnya segala hal yang berkaitan dengan olah raga juga akan bisa berkontribusi memajukan wisata), kegiatan silat, lomba lagu minang (Jika konsisten akan melahirkan penyanyi-penyanyi Minang baru dari Bukittinggi, lomba pantun, lomba mural akan mengendalikan tingkat vandalisme di Bukittinggi yang mulai banyak dilakukan anak-anak muda, dan juga lomba serta festival lainnya. Terima kasih kepada Kepala Dinas Pariwisata Bukittinggi yang lalu, Melfi Abra yang sudah adakan acara Jam Gadang Art Performance dan Minangkabau Art Peformance yang banyak menampilkan adat dan budaya minang disetiap hari dan akhir pekan. Berarti yang belum mendapat tempat mungkin stand up comedy. Karena silat, sudah termasuk dalam kalender pariwisata Kota Bukittinggi 2017.

Adapun selain lomba, Bukittinggi bisa menisbatkan setiap minggu ada kawasan yang diisi oleh seni dan budaya. Ada kawasan yang setiap bulan diisi oleh tabligh akbar. Ini juga menjadi aspek penghalau kebosanan di Bukittinggi. Untuk sementara mari wujudkan kawasan yang setiap minggunya ada acara seni dan budaya. Seperti: acara musik tradisional, tari tradisional, tari modern, musik modern dan lain-lain. Bukittinggi bisa bekerja sama dengan swasta seperti hotel yang tak jarang menghadirkan artis-artis nasional.

Bukittinggi memiliki potensi menjadi kota yang hidup. Hidup agamanya, hidup adatnya yang terlihat dari kegiatan-kegiatan akbar setiap pekan dan bulannya atau setiap momen penting bersejarah bagi Bukittinggi. Ini akan menarik wisata.  Ustad-ustad muda dari IAIN Bukittinggi dan pemuda-pemudi dari SD, SMP, SMA Bukittinggi yang memiliki ekstrakulikuler seni dan budaya dapat berperan mengisi acara di setiap bulan ataupun pekan. Bukittinggi perlu dihidupkan sebagai Kota Wisata yang didukung festival seni dan budaya. Apa jadinya Kota Wisata tanpa adanya pengelolaan seni dan budaya? Kota itu lama kelamaan akan menjadi kota yang hambar dan membosankan.

Kita harus segera bertanya, apa gebrakan kepala dinas baru bidang pariwisata Bukittinggi? Apa wujud nyata Ramlan Nurmatias memajukan wisata Bukittinggi? Ada atau Tidak? Karna jabatan mereka sudah memasuki tahun kedua. Mari kita lihat dan bekerja sama, semoga saja ada, sehingga Bukittinggi terhindar dari rasa membosankan. Semoga ada gebrakan baru pada kalender wisata Bukittinggi 2018. Jangan harapan kita hanya pada acara Jam Gadang Art Performance dan Minangkabau Art Peformance yang hadir setiap minggu dan setiap harinya.


Sedikit Fakta dan Trik Berbelanja Tanah Abang

1. Rumah makan padang cukup banyak menjamur di Tanah Abang. Untuk kebutuhan pedagang-pegadang yang kebanyakan orang Minang.

2. Harus selektif membeli barang di Tanah Abang. Kalo ingin murah beli barang dagangan yang sudah ada tarifnya. Kalo tidak harus keliling-keliling dulu, bandingkan harga.

3. Pasar Metro Tanah Abang menjual barang lebih murah untuk barang grosiran (seperti kita ingin beli 3,4,5,6 potong barang bisa juga. Tergantung negosisasi, yang jelas lebih dari satu).

4. Pasar Blok A Tanah Abang menjual barang satuan yang terkadang lebih mahal dari PKL. Jadi jika barang tersedia di PKL lebih baik beli pada PKL atau jika ingin membeli tiga atau lebih dari satu potong langsung saja ke Metro.

5. PKL Tanah Abang sudah mulai terlihat di seberang pintu keluar Stasiun Tanah Abang. Lebih baik berjalan kaki di Tanah Abang. Bisa menyusuri dari depan Stasiun Tanah Abang, Blok F, Blok A dan Blok B hingga menyebrang ke Metro Tanah Abang lalu di dekat Metro Tanah Abang ada PMTA (Pusat Mode Tanah Abang).

6. Tak jarang PKL Tanah Abang menjual barang-barang yang lagi trend, bahkan terkadang barang yang trend dijual di pelataran/bazar Mall musiman ada dijual PKL Tanah Abang. Jangan buru-buru belanja di bazar Mall. Karna PKL Tanah Abang lebih murah biasanya.

7. Pasar Blok F Tanah Abang banyak barang yang berharga lebih murah dari Blok A. Dari segi sewa toko juga beda.

8. Pasar Blok B Tanah Abang diisi dengan toko online, toko baju bola, toko yang membikin baju-baju seragam dan jika ada

9. Untuk Berbelanja Jilbab dan Kerudung, Tanah Abang adalah surganya. Apalagi jika kita beli lusinan ataupun setengah lusin. Akan lebih murah harga jilbab dan kerudung di jalan menuju Blok A atau jalan menuju Blok F dari Stasiun Tanah Abang.

10. Membeli jilbab karya orang Tasik, yang berjualan hanya pada hari Senin dan Kamis dengan hanya sampai pukul dua belas siang. Lebih dari jam dua belas siang pedagang Tasik sudah mulai banyak pulang.

11. Trik membeli jilbab sebaiknya langsung pada orang Tasik jika membeli lebih dari satu.

12. Untuk berbelanja batik biasanya di Lantai 2 Blok A dan B Tanah Abang

13. Untuk berbelanja perlengkapan bayi, celana dalam, kaus kaki di Lantai 2 Blok A dan B Tanah Abang. Jadi, sebelum ke Tanah Abang kita harus tahu dulu kita mau membeli apa.

14. Di Blok F Tanah Abang, banyak juga gamis, perlengkapan haji, baju pesta, baju wanita, celana levis, jaket.

15. Ada yang paling membedakan di Tanah Abang Blok F. Banyak yang berjualan topi dan Jaket secara grosiran. Lebih murah jika membeli banyak, kalo ingin beli satu di PKL Tanah Abang saja.

16. Sebelum berbelanja kuliner di Tanah Abang harap bertanya harga dulu. Jangan kena tipu oleh harga yang terlalu mahal. Waspadai dengan bertanya dahulu.

17. Lantai delapan Blok A dan B ada foodcourt, begitu juga di Lantai B1 Blok A dan B. Lebih nyaman dan tak ada pengamen. Cuma harga lebih mahal.

18. Ada tempat membeli Aqua murah satuan di Tanah Abang di toko orang Thionghoa. Satu botol dua ribu lima ratus. Aqua lima ribu rupiah termasuk mahal menurut penulis.

19. Jika ingin membeli buah. Sebaiknya di sepanjang trotoar di seberang Stasiun Tanah  Abang. Terbukti harganya tidak terlalu mahal dibanding dengan di dalam dekat Blok F, di depan Blok A dan B.

20. Entah kenapa, banyak dagangan yang murah di seberang Stasiun Tanah Abang, mulai dari buah, sepatu, dompet, aksesoris hape hingga baju, dll.

21. Sebenarnya kunci berbelanja di Tanah Abang adalah kepandaian membandingkan harga. Jangan malas berkeliling di Tanah Abang. Karna anda akan membayarnya dengan harga mahal.

Masih banyak fakta dan trik lainnya. Semoga membantu.

Memahami Haji dan Hari Raya Idul Adha dengan Cepat

Mari kita sambut hari raya Idul Adha dengan rasa syukur yang dibuktikan dengan melaksanakan kurban dan menggali hikmahnya, agar makna hari raya ini tidak terhenti sampai penyembelihan hewan kurban dan mendistribusikannya. Dengan semangat Idul Adha (hari raya kurban), manusia harus mampu “menyembelih” watak buruk dan sifat kebinatangan yang ada dalam dirinya; seperti rakus, serakah, zalim, menindas, dan tidak mengenal hukum dan norma.

Berikut kami sajikan pembahasan mengenai Haji dan Hari Raya Idul Adha. Kami membahas secara singkat dan padat. 


1. Taqwa adalah Bekal Haji yang Baik
Pelaksanaan ibadah haji dilakukan setelah ibadah shaum Ramadhan. Memang keduanya memiliki hubungan erat. Ibadah shaum bertujuan supaya pelakunya berproses menjadi orang bertakwa (QS al- Baqarah [2]: 183), sedangkan bekal haji yang paling baik adalah takwa (QS al-Baqarah [2]: 197).

2. Baikkah Haji Lebih dari Sekali?

Menemui Allah tidak serta-merta dengan mengunjungi Baitullah berkali-kali. Lantaran Allah dapat ditemui juga di sisi orang yang sakit, orang yang kelaparan, orang yang terpinggirkan, dan lain-lain (HR. Muslim). 

3. Motivasi Haji harus karna Allah 

Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan, Akan datang suatu masa bagi manusia, orang yang elite (kaya) dari umatku pergi haji untuk wisata/rekreasi, yang menengah untuk dagang/bisnis, yang ulama untuk pamer atau popularitas, dan yang fakir untuk meminta-minta.(HR Al-Khatib al-Baghdadi dan Ad-Dailami).

4. Aspek Hukum Lingkungan dan Haji 

Dari Jabir RA, Rasulullah SAW ber sabda, "Bahwa Nabi Ibrahim telah mengharamkan negeri Makkah dan sa ya mengharamkan negeri Madinah ter masuk di dalamnya dua lembah yang berbatu kerikil. Tidak boleh dite bang pohonnya dan tidak boleh pula diburu hewan-hewannya." (HR Imam Muslim).

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Seseorang yang menanam benih kemudian hasilnya dimakan oleh burung, hewan liar, dan dicuri oleh manusia terhitung menjadi Ibadah dan sedekah." (HR Imam Al-Bukhari).


5. Hikmah Kerja Keras pada Ibadah Sa'i

Prosesi ini mengenang usaha keras yang dialami Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS, saat mencari air untuk kelangsungan hidup putra nya, Ismail. Hikmahnya: Muslim berpantang untuk mencapai sesuatu hanya mengandalkan doa lalu berpangku tangan karena berputus asa. Islam tidak pernah menawarkan jalan pintas, jalan cepat sukses tanpa usaha. Allah tidak akan mengabaikan hambanya yang bertawakal dengan benar (QS an-Naml (27): 62). Apabila kita sudah menempuh berbagai ikhtiar dan ternyata menemui jalan buntu maka janganlah patah semangat dan berputus asa. Belajar dari sulitnya Siti Hajar dan bayinya, Ismail, hidup di gurun pasir yang tandus berusaha mencari air.  

6. Larangan saat Haji

Hindari pelanggaran dalam pelaksanaan ibadah haji seperti rafats (bicara porno), fasik (perbuatan melanggar hukum), dan jidal (berbantah-bantahan) (QS al-Baqarah [2]: 197). 

7. Wasiat Terakhir Nabi saat Haji Wada 

Saat Wukuf di Arafah, beliau menyampaikan khutbah yang isinya antara lain, pertama, agar bertakwa kepada Allah dan menaati-Nya. Kedua, agar memperhatikan haramnya darah dan harta kaum Muslim sehingga mereka menjumpai Tuhannya. Ketiga, agar menyampaikan amanah kepada mereka yang berhak. Keempat, agar memperhatikan hak istri dan hak suami. Kelima, agar berpedoman kepada Alquran dan Sunah sehingga tidak tersesat. Keenam, agar tidak kembali kepada kekufuran. Ketujuh, agar membagikan harta warisan sesuai dengan ketentuan dari Allah.Semoga wasiat terakhir Rasulullah tersebut dapat kita jadikan pelajaran berharga.

8. Sejarah Kurban

Manusia sebenarnya telah mengenal konsep “kurban” sejak dahulu; bahkan sejak masa Habil dan Kabil, dua putra Nabi Adam yang diperintahkan “berkurban” untuk menguji ketulusan mereka berdua di hadapan Allah. Dari kisah Habil dan Kabil bisa diambil pelajaran bahwa Allah menerima “kurban” yang dipersembahkan seseorang bukan dari bentuk lahiriah sesuatu yang dikurbankan, melainkan dari ketulusan jiwa yang berkurban.

9. Menuju Kurban perhatikan Hukum Memotong Kuku dan Rambut 

Hukum memotong kuku dan rambut bagi orang yang hendak berkurban mulai masuk bulan Dzulhijjah hingga selesai pelaksanaan pemotongan hewan kurban adalah makruh, sedangkan memeliharanya adalah sunnah (Cholil Nafis, 2017) 

10. Puasa Sunah dan Kewajiban Kurban 

Dzulhijah bulan untuk musim ketaatan. Orang beriman segera taat karena ada sosok percontohan terbaik mementas di hadapan kita. "Adalah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam, Sang Suri Tauladan, berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah.” (HR. Abu Dawud no. 2437 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Abi Dawud no. 2081). Beliau memerintahkan yang mampu di antara umatnya untuk berkurban (Udhhiyyah atau Nahr). Jika tidak, padahal ada keluasan rejeki, maka tempat shalat umat Muhammad tidak diperkenankan untuk didekati.

11. Ancaman Jika tidak Berkurban

"Barang siapa yang mendapati dirinya dalam kelapangan lalu ia tidak mau berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Id kami." (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Allah SWT berfirman, "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu! Ia menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (QS ash-Shaffat (37): 102)


12. Besarnya Pahala Kurban

Setiap helai bulu hewan kurban akan dibalas satu kebaikan. Rasulullah SAW bersabda, "Setiap satu helai rambut hewan kurban adalah satu kebaikan." Lalu, sahabat bertanya, "Kalau bulubulunya?" Beliau menjawab, "Setiap helai bulunya juga satu kebaikan." (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

"Tidak ada amalan anak cucu Adam pada Hari Raya Idul Kurban yang lebih dicintai Allah melebihi dari mengucurkan darah (berkurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan itu akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu-bulunya (HR. Muslim).



Keringanan ketika Hari Raya Idul Adha Jatuh pada Hari Jumat

Seluruh umat muslim menantikan datangnya hari raya Idul Adha. Umat muslim akan menjalankan salat id bersama-sama di tanah lapangan atau masjid. Setelah salat, dilaksanakan penyembelihan hewan kurban. Hari raya Idul Adha 1438 H, atau tahun 2017 jatuh pada hari Jumat 10 Zulhijjah 1438 H (Jumat, 1 Agustus 2017). Terkait dengan hal tersebut, banyak orang yang bertanya-tanya hukum salat Jumat betepatan dengan datangnya hari raya Idul Adha.

Atang Sholihin, selaku Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah mengatakan, ada lima hadist yang menjelaskan tentang salat Jumat bertepatan dengan hari raya Idul Adha.
Hadist tersebut di antaranya menjelaskan, umat diberi keringanan untuk tidak melaksanakan salat jumat, namun jika ingin melaksanakan juga diperbolehkan. Meskipun boleh tidak mengerjakan sholat Jumat, maka hukum sholat duhur tetap wajib. Tidak boleh dia meninggalkan zhuhur.

Selamat Hari Raya Idul Adha 1438 H

Video dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah tentang Keringanan ketika Hari Raya Idul Adha Jatuh pada Hari Jumat




Selasa, 29 Agustus 2017

Rumus Menghadapi Hoax dari Bung Hatta

Foto: Hendri Sean

Bukittinggi itu indah
Indah di kala senja
Bukittinggi itu Kota Wisata
Kotanya Proklamator
Sudahkah masyarakat Bukittinggi teladani Bung Hatta
Proklamator sederhana yang suka membaca
Proklamator yang jadikan buku sebagai istri pertama
Prokamator yang bebas bersama buku
Proklamator yang habiskan berjam-jam dengan buku
Proklamator yang beri teladan masyarakat agar pintar memfilter informasi zaman post-truth
Dengan banyak membaca kita bisa dengan mudah  memilah informasi hoax atau tidak
Itulah rumus sederhana menghadapi hoax dari Bung Hatta
Sudahkah kita lakukan hal yang sederhana itu? Mungkin untuk membaca satu ayat apalagi satu juz kitab suci saja kita lupa. Jika satu ayat dan satu buku kita rutinkan. Insya Allah, hoax tidak akan bergema di negara yang dicintai dan di negara yang lahir dari perbuatan Bung Hatta ini.
Bukittinggi itu Kota Religius
Bukittinggi itu Kota kita semua

Payobasung Wisata Baru Payakumbuh

Foto: Romi Ramadhani

Ada daerah wisata baru di Payakumbuh. Kita bisa melangkah ke daerah Payobasung.  Payobasung adalah sebuah kelurahan di Kecamatan Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kelurahan ini juga masuk ke dalam wilayah kenagarian Payobasuang. Keindahan alam daerah Payobasung ini jika dikembangkan oleh nagari Payaobasung akan sangat bermanfaat bagi ekonomi masyarakat. Mulai dari kuliner hingga home stay. 
Keindahan alam Payobasung tak kalah dari keindahan Ngarai Sianok di Bukittinggi. Semoga saja keindahan alam di Payobasung terjaga. Jangan seperti Danau Maninjau yang tak begitu dijaga oleh pemerintah daerahnya.  Kehadiran bandara di Payakumbuh akan sangat mendukung pengembangan pariwisata di Ranah Minang. Apalagi jika disertai dengan percepatan pengaktifan kembali jalur kereta api. Jangan ragu, jangan takut membangun bandara di Payakumbuh, Bukittinggi-Agam atau daerah Sumatera Barat lainnya. 
Mari pemerintah daerah yang ada di Sumatera Barat permudah akses ke daerah-daerah wisata. Bersinergi dengan nagari serta desa-desa yang ada untuk memajukan wisata. Kita berterima kasih kepada netizen yang dengan murah hati mengabarkan keindahan Payobasung. Semoga pemerintah daerah menanggapi dengan aksi nyata. Jangan seperti pemerintah daerah Kapubaten Lima Puluh Kota yang selalu bertikai. Jangankan untuk memajukan wisata. Untuk menyelesaikan persoalan birokrasi saja tidak terlalu mumpuni. Banyak pejabat yang menjadi PLT. Apalagi kabar terbaru yang kita baca di haluan.com bahwa sebanyak 500 kepala sekolah yang ada di Lima Puluh Kota adalah PLT. Jangan sampai Kabupaten Limapuluh Kota dinobatkan sebagai Kabupaten dengan pejabat PLT paling banyak di Indonesia. Memang benarlah kata orang bijak. Sesuatu daerah yang maju adalah daerah yang berpikiran ke depan. Daerah yang sudah selesai dengan dirinya. Terutama birokrasinya. 

Ketidakseimbangan Rezim Menindak Hoax

Kita minggu ini dihebohkan dengan adanya Saracen. Saracen adalah grup yang memproduksi konten SARA. Grup itu memproduksi konten provokatif dengan mengeksploitasi konten suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA) sejak November 2015. Menurut penjelasan pihak Kepolisian Negara RI, sindikat anggota Saracen tersebar di Indonesia. Tiga orang telah ditangkap, yakni JAS yang disebut sebagai Ketua Saracen, MFT yang disebut sebagai Ketua Bidang Media Informasi Saracen, dan SRN sebagai Koordinator Wilayah Jawa Barat. Mengutip penjelasan Kepala Subdirektorat I Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Irwan Anwar, sekitar 800.000 akun di media sosial bekerja untuk menyebarkan konten yang diproduksi Saracen.

Jika kita lihat dari adanya pernyataan bahwa Saracen berdiri pada kubu calon presiden yang kalah dalam pemilihan umum yang lalu. Kita juga harus bisa melihat aksi kepolisian yang juga menangkap media-media mainstream seringkali memanipulasi berita untuk tujuan-tujuan tertentu. Berita yang disajikan pun tergantung dari para pemilik media yang selama ikut-ikutan berpolitik memerintahkan pimpinan redaksinya memuat berita yang tidak netral.

Kompa*, Metr* TV, det*k.com, BeritaSat*, dicurigai sebagai media yang pro kepada pemerintahan dan anti kepada kelompok Islam.  Tentunya kita masih ingat kejadian reporter Metr* TV yang diusir oleh kerumunan pendemo dalam peristiwa 212, reporter Metr* TV diteriaki oleh pendemo sebagai Metro Tipu. Julukan Metro Tipu muncul akibat Metr* TV tidak mewartakan berita secara seimbang dan bahkan seringkali memelintir  berita untuk kepentingan tertentu. Metr* TV dianggap sebagai media televisi yang sering memberitakan berita bohong atau hoax. Selain stasiun televisi yang memberitakan berita hoax ada juga media online yang selama ini sering menghina pihak-pihak yang tidak pro kepada pemerintah. Contohnya seperti sew*rd.com dan Gerily*politik.

Mereka juga seringkali mengumbar hal-hal yang berbau sara di sosial yang menghina tokoh-tokoh Islam. Namun sayangnya pihak kepolisian sampai dengan saat ini tidak pernah menangkap redaktur sew*rd.com maupun Gerily*politik. Padahal sebenarnya pemilik sew*rd.com pernah mengungkapkan bahwa ia merupakan penulis freelance dengan berita-berita yang kontroversial yang juga dibayar oleh pihak pihak ketiga.

Keseimbangan rezim bertindak tidak bisa kita lihat. Apalagi kepolisian berada dibawah eksekutif. Jika kita melihat aksi kepolisian memberantas hoax dengan cara-cara tak mengaplikasi equality before the law.